WIKEN.ID- Seorang lelaki asal Tiongkok yang hanya bisa menggerakkan mulutnya bisa membantu meghidupi keluarganya karena satu keahlian yang dimilikinya.
Ia memiliki keahlian seni origami dan ia melakukannya dengan mulut!
Gao Guangli, berusia 29 tahun yang berasal dari Provinsi Shandong, China Timur dilahirkan dengan keadaan celebral palsy dan ia belajar sendiri untuk melipat kertas permen menjadi desain yang rumit hanya dengan gigi dan lidahnya.
Dia menjual kreasinya secara online, dimana ia telah mengumpulkan banyak pengikut di platform video sosial Kuaishou.
Gao telah muncul di televisi Cina dan diwawancarai oleh media sehingga jutaan orang bisa menyaksikannya.
Ia bisa membuat katak, hati, kapal, roket dan pesawat dalam waktu singkat.
Bahkan ia memiliki sertifikat Guinness World of Records.
Pada 2 Desember 2017, Gao mencetak rekor waktu tercepat untuk membuat kapal origami melalui mulut, pada 3 menit 34 detik.
“Melipat origami bergantung pada lidah dan gigi.
Anda harus menggigit kertas untuk membuat garis struktur saat menggunakan lidah Anda untuk merasakan celah dan melipat sudutnya.
Ini seperti menggunakan jari-jari Anda," kata Gao dilansir dari South China Morning Post.
Ada lebih dari 85 juta orang yang hidup dengan keadaan kurang sempurna atau penyandang disabilitas.
Tetapi sebagian dari mereka tidak terlihat di ruang publik negara itu.
Gao adalah salah satu dari sedikit yang terekspos media dan berbicara tentang pengalamannya sendiri.
Dia menjadi tertarik pada origami pada usia 12 ketika anak-anak lain bermain dengan pesawat kertas.
Baca Juga: Inspiratif! Polisi di Peru Buatkan 'Stasiun' Makanan di Sekitar Kota untuk Anjing-anjing Liar
Pada hari-hari awal, sebelum dia menyempurnakan tekniknya, Gao mengatakan dia akan sering tanpa sengaja menelan kertas yang dia coba lipat.
"Kadang-kadang saya makan begitu banyak kertas permen sehingga saya terlalu kenyang untuk makan," katanya.
Berjam-jam latihan menyebabkan luka sariawan yang menyakitkan di mulutnya dan masalah kesehatannya berlanjut, dengan Gao memerlukan operasi untuk usus buntu ketika ia berusia 18 tahun.
Baca Juga: Terancam Hukuman Mati, HS Kirim Surat ke Jokowi Lewat Jasa Ekspedisi, Inilah Isi Suratnya
Gao, yang tidak pernah bersekolah, belajar membaca dan mengetik pinyin setelah seorang teman memberinya komputer tua pada tahun 2013.
Itu adalah hadiah yang juga menginspirasinya dalam keinginan untuk melihat dunia luar.
Dia mendapatkan kesempatan itu setahun kemudian, ketika seorang teman disabilitas lainnya menyarankan mereka pergi bersama untuk melihat kota-kota besar dan tampil sebagai pengamen.
Sementara temannya bernyanyi, Gao akan duduk di sampingnya di kursi rodanya yang menakjubkan dengan ciptaan origami-nya.
Mereka memulai petualangan mereka di ibukota provinsi Jinan di mana mereka menghabiskan waktu sekitar lima bulan, sebelum pindah ke Hangzhou di provinsi Zhejiang, lebih dari 800 km jauhnya.
Baca Juga: Video Kondisi Area Asrama Brimob Pasca-pembakaran oleh Massa
Demam, yang dimulai setelah Gao tidur di tanah dalam hujan, memicu masalah kesehatan yang lebih serius, memaksanya untuk menghentikan penjelajahannya di kota-kota Cina dan kembali ke rumah.
Sejak itu, Gao tinggal di rumah bersama orang tuanya, yang mengkhawatirkannya selama perjalanan.
Untuk meringankan beban keuangan keluarga, ia membuka toko online di platform e-commerce Cina Taobao, menjual kreasi origami-nya.
Dia juga bekerja paruh waktu selama sekitar dua tahun, memposting lowongan pekerjaan untuk sebuah perusahaan online.
Baca Juga: Amankan Aksi 22 Mei TNI dan Polri Melarang Penggunaan Peluru Tajam, Mabes Polri: Ada Penumpang Gelap
“Dia memberi saya uang ketika saya ingin membeli pakaian ...
Dia bahkan tidak bisa bergerak tetapi dia berhasil membeli pakaian untuk saya.
Saya tidak pernah mengharapkan ini,"kata ibu Gao, Wang Guizhen dalam sebuah wawancara dengan outlet media Cina.
Terlepas dari keterbatasan fisiknya, Gao memiliki impian untuk masa depan.
"Aku punya banyak rencana," katanya.
“Yang pertama adalah membuka pabrik kerajinan kecil sehingga beberapa teman saya yang disabilitas bisa mendapatkan uang dan lebih bahagia.
Dan saya ingin belajar memberikan pidato juga.
Saya ingin berbagi kisah saya dengan lebih banyak orang untuk mendorong mereka agar berusaha,” tutup Gao.
Dilansir dari South China Morning Post, inilah videonya.
Baca Juga: Berusia 4 Tahun, Anak Irfan Hakim Sudah Jadi Imam Shalat Tarawih