WIKEN.ID - Sekolah dasar Jules Ferry di desa Crets-en-Belledome di pegunungan Alpen tak jauh dari kota Grenoble itu memang kekurangan murid.
Murid sekolah itu kini tercatat hanya 261 orang dan akibatnya pemerintah berencana menutup satu kelas di sekolah itu.
Namun, warga desa menolak rencana penutupan dan Michel Girerd memasukkan domba-dombanya sebagai bentuk perlawanan.
Di antara para murid itu terdapat nama-nama Baa-bete, Dolly, dan Shaun.
Baca Juga : Tasya Kamila Melahirkan Anak Pertama, Sang Mertua Ungkap Detik-detik Jelang Kelahiran
Baca Juga : Demi Memuaskan Mimpi Sang Ayah, Bocah 10 Tahun Ini Dipaksa Sekolah Meski Sakit dan Diinfus
Girerd muncul di sekolah itu dengan 50 ekor dombanya untuk menghadiri sebuah upacara khusus yang dihadiri para guru, murid, dan pejabat desa.
15 moutons inscrits à l’école de Crêts en Belledonne contre la fermeture d’une classe et 65 dans la cour de récré. (Shaun ???? va en CM2 ! ) @bleu_isere https://t.co/YaPHoIvR6X pic.twitter.com/KxAv2B7oJ5Kepala desa Jean-Louis Maret juga hadir dan menerima akta kelahiran para domba tersebut.— Valentine Letesse (@valentineletess) 7 Mei 2019
Jean-Louis mempertanyakan aturan "ambang batas jumlah murid" yang bisa memicu penutupan sebuah kelas atau bahkan sekolah.
Baca Juga : Dengar Suara Geraman dari Luar, Pemilik Rumah Ini Terkejut Dapati Dua Ekor Beruang Sedang Berkelahi
"Kini tidak akan ada lagi penutupan," ujar Gaelle Laval, salah satu orangtua murid.
Dia menambahkan, sistem pendidikan Perancis sama sekali tidak mempedulikan kondisi di lapangan dan hanya sibuk berkutat dengan angka.
Sementara anak-anak yang datang ke acara itu membawa spanduk berbunyi, "Kami bukan domba".
(*)