Gara-gara Diajak Mengerjakan Tugas, Mahasiswi Ini Dibunuh Kodok yang Telah Menjadi Pacarnya Sejak SMP

Rabu, 08 Mei 2019 | 10:00

WIKEN.ID - Beberapa waktu lalu ramai diberitakan seorang mahasiswa ditemukan meninggal di kos-kosannya.

Kini terkuak sudah penyebab tewasnya seorang mahasiswi semester IV, Jurusan Pendidikan Fisika, Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja bernama Ni Made Ayu Serli Mahardika (20).

Wanita malang itu tewas akibat dibunuh oleh kekasihnya berinisial KIJ alias Kodok (21).

Pria asal Kabupaten Tabanan itu mengaku tak kuasa menahan emosi sebab korban Serli dituding berselingkuh dengan pria lain.

Bermula dari tersangka yang marah dan menuduh korban berselingkuh setelah sebuah pesan singkat dari teman korban masuk ke handphone korban.

Padahal pesan singkat tersebut hanya ajakan mengerjakan tugas di kampus oleh teman korban.

Baca Juga : Jalani Hukuman Seumur Hidup, Beruang Ini Dipenjara Bersama 730 Narapidana Berbahaya

Baca Juga : Myanmar Bebaskan 2 Jurnalis Reuters Setelah 500 Hari di Penjara

Pada Senin (18/4) sekira pukul 18.00 Wita, ia membekap korban dengan bantal.

Namun karena korban melakukan perlawanan, sehingga Kodok nekat mencekik korban.

"Dilihat nadinya masih bergerak, pelaku memukul bagian leher korban dua sampai tiga kali. Sampai akhirnya korban meninggal dunia," kata Kapolsek Kota Singaraja, Jumat (12/4) di Mapolres Buleleng.

Seusai menghabisi nyawa korban, Kodok lantas memposisikan tubuh korban layaknya sedang tertidur.

Direbahkan kepala Serli di bantal, serta dibungkus dengan selimut.

Padahal Serli diketahui sudah menjadi pacar kodok sejak dirinya masih SMP.

Hingga sekitar pukul 19.00 Wita, ia meninggalkan kos-kosan tersebut, mengunci pintu kamar korban dari luar, lalu bergegas melarikan diri kw daerah Tabanan.

Jenazah Serli akhirnya ditemukan oleh rekan-rekan kuliahnya, membusuk di dalam kamar, pada Kamis (11/4).

Baca Juga : Unik Sampai Nyeleneh, Intip Tampilan Selebriti Hollywood di Met Gala 2019

Baca Juga : Bikin Resah, Sekelompok Beruang Ini Masuk Ke Pemukiman Warga dan Makan Banyak Hewan Ternak

Diduga wanita asal Banjar Dinas Senganan Kanginan, Desa Penebel, Kabupaten Tabanan, tersebut tewas dibunuh pacarnya berinisial KI yang saat ini telah diamankan di Mapolsek Kota Singaraja. Dari pantauan di lokasi, jenazah korban langsung dikirim ke RSUP Sanglah Denpasar untuk diautopsi.

Jenazah Serli pertama kali ditemukan teman kuliahnya bernama Meda (20) dan Albert (20) sekira pukul 10.00 Wita.

Sebelumnya, orangtua Serli meminta kepada Meda untuk mengecek keberadaan sang anak, sebab sudah beberapa hari nomor teleponnya tidak aktif.

Atas permintaan itulah, Meda mengajak Albert serta dua rekan kuliah mereka untuk mencari Serli di kosnya.

"Kami dapat kunci kosnya berada di sela-sela jendela kamar. Pintu kamar kosnya baru kami buka setengah, sudah tercium aroma busuk. Akhirnya kami tidak berani masuk dan langsung mencari keluarga Serli di daerah Banyuning. Keluarga Serli itulah yang menghubungi polisi," kata Albert saat ditemui di Mapolsek Kota Singaraja.

Baca Juga : Bikin Resah, Sekelompok Beruang Ini Masuk Ke Pemukiman Warga dan Makan Banyak Hewan Ternak

Baca Juga : Jalani Hukuman Seumur Hidup, Beruang Ini Dipenjara Bersama 730 Narapidana Berbahaya

Menurut Albert, Serli terakhir kali mengikuti perkuliahan pada Senin (8/4) pagi. Raut wajahnya saat itu tampak ceria. "Saya tidak tahu apakah Serli bertengkar dengan pacarnya atau tidak. Serli orangnya sangat tertutup," kata Albert.

Wakapolres Buleleng, Kompol Ronny Riantoko, membenarkan jika Unit Reskrim Polsek Kota Singaraja telah menciduk kekasih Serli berinisial KI. Pria asal Kabupaten Tabanan itu diduga terlibat dengan kematian korban. Ia diciduk di Kota Singaraja tiga jam setelah polisi menerima laporan penemuan mayat Serli.

Kompol Ronny masih enggan membeberkan penyebab kematian korban karena masih menunggu hasil autopsi dari RSUP Sanglah. "Ya korban ditemukan tewas di atas kasur. Diduga korban meninggal hari Senin (8/4). Kami juga masih menggali keterangan dari teman dekat korban (KI, red). Dan yang bisa kami jadikan petunjuk baru hasil olah TKP," tuturnya.

(*)

Editor : Pipit