Viral Video Pria Harus Gendong Mayat Anaknya Sendiri Dari Rumah Sakit

Kamis, 02 Mei 2019 | 15:30
instagram.com/@info_seputar_jambi

Video pria gendong mayat anaknya sendiri

WIKEN.ID - Sebuah video yang menunjukan aksi protes tiga pria yang tidak terima dengan pelayanan Rumah Sakit Abdul Manap, Kota Jambi.

Mereka protes lantaran tidak dibantu dalam mengurus mayat anggota keluarganya.

Dengan begitu, mereka harus membawa dan menggendongnya sendiri untuk dibawa pulang.

Video ini menjadi viral usai diunggah oleh akun @info_seputar_jambi, Selasa (30/4/2019).

Baca Juga : Menikah Keempat Kalinya, Raja Thailand Persunting Pengawalnya Sendiri

Video yang berdurasi 38 detik tersebut tampak dua orang pria yang menggendong seorang mayat.

Sementara, satu orang lainnya yang merekam kejadian tersebut.

Sambil terus merekam, ia mengaku kecewa lantaran tidak dibantu oleh pihak rumah sakit untuk membawa mayat sang anak.

"Ini yang dinamakan rumah sakit Abdul Manap, kami bawa mayat macam ini, bawa mayat anak kami sambil jalan," kata perekam.

Baca Juga : Juragan Pasir Ini Sebar Uang di Jalan, Warga Rebutan Hingga Jalan Macet

"Bukannya ditolong pakai lift, kami harus berjalan macam ini," tambahnya.Dalam video tersebut, terdengar pula seorang wanita yang sempat menanyakan keberadaan mobil."Mobilnya mana," tanya seorang wanita.Masih terus memberikan penjelasan, perekam video meminta agar kejadian yang dialaminya dilaporkan."Tolong dilaporkan, kami ini bawa mayat macam ini dari lantai 3 ke lantai bawah," kata pria tersebut.

Baca Juga : Chris Patt Bagikan Video 'Ilegal' Saat Syuting Avengers: Endgame"Tolong Pak, petugas tidak ada ini Pak," jelasnya lagi.

Dikutip dari TribunJambi, pasien yang berusia tujuh tahun tersebut meninggal dunia karena mengalami DBD.

Mereka diketahui datang pada sekitar pukul 18.30 WIB, Senin (29/4/2019).

Terkait kejadian tersebut, pihak Rumah Sakit Abdul Manap, menjelaskan kronologi yang berbeda dengan keterangan video viral itu.Pihak rumah sakit menjelaskan bahwa pasien tidak bisa diselamatkan lantaran terlambat dibawa ke rumah sakit.

Baca Juga : Diduga Rem Blong, Bus Rombongan Anak Sekolah Mundur dan Terguling di TanjakanBocah tujuh tahun tersebut meninggal pada Selasa (30/4/2019) sekitar pukul 03.47 WIB."Sesuai dengan aturan yang berlaku bahwa pasien yang dinyatakan meninggal baru boleh pulang setelah 2 jam dinyatakan meninggal," katanya, Selasa (30/4/2019).

Namun, tak sampai dua jam, keluarga pasien langsung mengurus kepulangan jenazah. Pasien diketahui pengguna layanan BPJS sehingga tidak ada tanggungan untuk menggunakan mobil jenazah.

Baca Juga : Ketahuan Ngemil di Kelas, Guru Ini Siksa Menghajar Muridnya Secara Brutal"Menurut keterangan keluarga, ada keluarganya yang menjemput," singkat Rudi.Setelah mengurus kepulangan tersebut, pihak keluarga langsung meminta agar pasien dibawa pulang segera.

Sekitar pukul 05.00 WIB, jenazah langsung dibawa perawat menggunakan tempat tidur pasien.Namun, saat tiba di lantai 2, keluarga menjemput dan langsung menggotong sang anak, tanpa menggunakan tempat tidur pasien.

Baca Juga : Pria Ini Viral Karena Tetap Lanjutkan Lari Maraton Meski Terkena Diare"Kami tidak tahu alasannya apa, mengapa langsung diangkat. Memang saat ini lift di Rumah Sakit Abdul Manaf sedang mati, karena beberapa hari terakhir sering hujan, jadi ada yang bocor. Kami takut kalau lift dipaksakan untuk digunakan malah kesetrum," kata Rudi.Terkait insiden tersebut, Rudi mewakili rumah sakit kemudian meminta maaf dan berterima kasih atas semua saran yang telah masuk."Kami berterima kasih kepada semua masyarakat yang sudah memberikan saran dan masukan agar bisa kami perbaiki kedepannya," pungkasnya.

(*)

Editor : Hikmah

Baca Lainnya