Viral Video Sekolahan Hukum Para Siswa Hancurkan Ponsel Mereka Sendiri

Sabtu, 27 April 2019 | 18:40
Shanghaiist

Para siswa dipaksa menghancurkan ponselnya setelah ketahuan membawanya ke sekolah.

WIKEN.ID - Sebuah sekolah di china melarang para siswanya untuk membawa ponsel ke sekolah.

Meski begitu, masih banyak siswa yang secara sembunyi-sembunyi membawa ponsel ke sekolah.

Jika ketahuan membawa ponsel, biasanya para siswa akan mendapat hukuman seperti menyitanya hingga jam pelajaran usai.

Namun, berbeda dengan apa yang terjadi di Tiongkok.

Baca Juga : Istri Eko Patrio Kepergok Sedang Asyik Mengupil, Kebiasaan Ini Ternyata Bahayanya Tak Main-main!

Mereka memiliki cara tersendiri untuk menangani hal tersebut.

Dilansir dari Shanghaiist, baru-baru ini, sebuah video anak-anak sekolah yang menghancurkan smartphone mereka dengan palu telah menyebar di media sosial setempat.

Para siswa ternyata dipaksa untuk menghancurkan ponsel mereka sendiri.

Aksi itu dilakukan sebagai hukuman karena mereka ketahuan membawanya ke dalam kelas.

Baca Juga : Alami Kelainan Medis, Wanita di Uganda Ini Justru Paling Subur di Dunia, Miliki 44 Anak di Usianya 36 Tahun

Berdasarkan video yang beredar, para siswa yang terkena razia ponsel terlihat berbaris di area halaman sekolah.

Setelahnya, mereka bergantian menghancurkan ponsel mereka dengan palu yang sudah disiapkan.Mereka memukul ponsel mereka hingga rusak dan ditonton oleh siswa lain yang menonton dari belakang.

Hal itu sengaja dilakukan agar para siswa mendapat efek jera atas pelanggaran yang mereka lakukan.

Baca Juga : Viral Video Ribuan Anjing yang Diikat dan Disiksa dalam Karung

Bahkan, para guru juga memastikan ponsel mereka hancur dan tidak dapat diperbaiki lagi dengan kembali memukulnya dengan palu.

Shanghaiist
Shanghaiist

Para siswa dipaksa menghancurkan ponselnya setelah ketahuan membawanya ke sekolah.

Setelah video ini viral, warganet memberikan pendapatnya mengenai peraturan sekolah tersebut.

Ada setuju dan mendukungnya, namun ada pula yang menganggapnya terlalu berlebihan. “Cara yang lebih baik untuk mengatasi masalah ini adalah menyita telepon dan hanya mengembalikannya pada akhir semester."

Baca Juga : Usai Cekcok dengan Ibunya, Pemuda Ini Nekat Lompat dari Atas Jembatan"Menghancurkan teleponnya sebenarnya mempromosikan kekerasan, ”kata seorang warganet."Hal ini seharusnya memberi mereka sebuah pelajaran" ujar warganet lainnya.

"Saya tidak akan terkejut jika mereka mendapatkan satu ponsel lagi di hari berikutnya karena orang tua mereka kaya," komentar netizen lainnya. Bagaimana menurutmu, Wikeners?

(*)

Editor : Hikmah

Baca Lainnya