Terekam Kamera CCTV Hotel, Pelaku Bom Bunuh Diri Sri Lanka Masuk ke Lift

Rabu, 24 April 2019 | 17:30
AFP/ISHARA S KODIKARA

Personel polisi berada di lokasi ledakan di sebuah area di Shangri-La Hotel, Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019). Setidaknya 137 orang tewas dan lebih dari 200 orang lainnya terluka akibat ledakan bom di tiga gereja dan tiga hotel di Sri Lanka saat umat Kristen merayakan Paskah.

WIKEN.ID - Terduga pelaku bom bunuh diri serangan Minggu Pasakah di salah hotel di Sri Lanka tertangkap rekaman video CCTV.

Terduga pelaku ini memasuki hotel Shangri La dan terlihat menggunakan lift untuk menuju lantai tempat mereka menginap.

Menurut laporan yang dikutip AP7AM, ada dua orang yang terlihat dalam rekaman CCTV dan mereka adalah anggota kunci Jama'ath Thowheeth Nasional Islamis (NTJ) yang disalahkan pemerintah atas serangan itu.

Terduda pelaku memasuki lift dengan menggunakan kaos berwarna merah dan topi biru.

Baca Juga : Penuh Haru, Pemakaman Masal Korban Bom Sri Lanka Dalam Satu Lubang

Di punggungnya, ia memanggung tas ransel.

Ia masuk ke lift dari lantai 6 menuju ke lantai 3.

Di dalam lift ternyata sudah ada pria lain yang membawa tas yang mirip.

Setelah itu, pelaku menuju ke tempat makan pagi dan berbaur dengan para tamu lainnya.

Menurut laporan terbaru, sebanyak delapan ledakan bom bunuh diri menghancurkan tiga kota di Sri Lanka.

Ledakan bom ini menewaskan sedikitnya 310 orang dan melukai lebih dari 500.

Baca Juga : Rekaman CCTV Pembawa Bom Sri lanka Terungkap, Pelaku Pria Santai Masuk ke Gereja

Sementara dikutip dari AFP, dua pria kakak beradik sebagai terduda pelaku bom bunuh diri di dua hotel di Sri Lanka.

Mereka meledakkan diri ketika para tamu mengantri untuk sarapan di hotel Shangri-La dan Cinnamon Grand di Kolombo.

Keduanya dilaporkan berasal dari keluarga kaya di Sri Langka.

Ayah kedua pelaku adalah pedagang rempah-rempah yang kaya-raya di Colombo, ibu kota Sri Lanka.

Baca Juga : Ledakan Bom di 3 Gereja dan 3 Hotel di Sri Lanka Saat Paskah, Setidaknya 137 Tewas dan Ratusan Luka

Menurut sumber yang dikutip News24, mengungkapkan bahwa hotel keempat menjadi sasaran dalam serangkaian pemboman tetapi serangan itu gagal.

Kedua kakak beradik yang namanya belum disebutkan, berusia dua tahunan.

Tetapi menurut sumber tersebut tidak jelas hubungan mereka dengan para pelaku bom di tempat lainnya.

Sumber resmi mengatakan kepada AFP bahwa serangan telah direncanakan di hotel keempat.

Seorang pelaku bom telah check-in ke hotel sehari sebelum serangan dan memberikan alamatnya.

Baca Juga : Tak Lakukan Apapun, Ternyata PM Sri Lanka Sudah Tahu Rencana Serangan Bom

Dia berada di lokasi pada hari Minggu, tetapi tidak meledakkan bahan peledaknya.

Tidak jelas apakah mereka gagal atau pelaku memutuskan untuk tidak meledakkan mereka karena suatu alasan.

Tetapi setelah ledakan hotel Shangri-la, salah satu staf hotel curiga dan melacak sebuah penginapan di dekat Kolombo.

Dia meledakkan dirinya di sana ketika berhadapan dengan polisi.

Dari jumlah korban yang meninggal dunia, ada 39 warga asing.

Baca Juga : Viral Video Anak SMA Turunkan Foto Presiden Jokowi di Kelasnya Diiringi Lagu Indonesia Raya, Netizen: Termasuk Penghinaan!

Youtube : RT
Youtube : RT

Terduga pelaku memasuki lift di hotel Shangri-La, Sri Lanka.

Pemerintah Sri Lanka langsung mengumumkan keadaan darurat nasional.

Kolombo langsung memerintahkan perburuan terhadap pihak yang bertanggung jawab dengan polisi menyatakan mereka sudah mengamankan setidaknya 40 orang.

Dampak yang ditimbulkan kakak beradik itu menerpa keluarga.

Salah satu saudara mereka harus menggunakan identitas palsu ketika memasuki sebuah hotel.

Sementara saudara yang lain memberi alamat asli yang berujung kepada penyerbuan polisi ke kediaman mereka.

Baca Juga : Viral, Video Seekor Monyet Hibur Keluarga di Acara Pemakaman, Lihat Aksinya

Istri saudara pelaku meledakkan diri dan menewaskan dia bersama dau anaknya.

Salah satu sumber yang dikutip AFP, mengatakan kakak beradik itu merupakan bagian dari jaringan sel keluarga yang mempunyai dana, motivasi, serta pengaruh kepada keluarga besar.

Akibat bom bunuh diri yang dilakukan istri saudara pelaku, tiga orang komandan dilaporkan terbunuh dengan sejumlah kerabat kakak beradik itu ditahan.

Fokus dari penyelidikan polisi adalah mencari tahu apakah ada keterlibatan pihak asing, dan bagaimana anak dari keluarga kaya bisa menjadi radikal. (*)

Baca Juga : Gagal Nyaleg Jadi Depresi, Video Caleg Dimandikan Air Kembang Hingga Teriak-teriak Ini Viral

Editor : Alfa