3 Pakar Ahli Buka Suara Prihal Ekspresi Sandi saat Deklarasi, Monica Kumalasari: Sandiaga Uno dalam Tekanan Berat

Sabtu, 20 April 2019 | 10:00
Kolase WIKEN.ID

3 Pakar Buka Suara Prilah Ekspresi Sandiaga Uno

WIKEN.ID -Terlihat beberapa waktu lalu Sandiaga Uno yang didampingi Prabowo Subianto saat mendeklarasikan kemenangan di Pemilu Presiden 2019 lalu.

Sandiaga yang mendampingi Prabowo saat itu hanya terdiam sambil sesekali tersenyum saat Prabowo menyampaikan beberapa pernyataan terkait Pemilu Presiden 2019.

Dikutip dari siaran pers Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo-Sandi, Mantan Wagub DKI itu menderita penyakit gangguan lambung dan radang tenggorokan.

Baca Juga : Yunarto Wijaya Buka Suara Prihal Unggahan Prabowo Tentang Kecurangan Pilpres 2019, 'Dicurangi Aja Menang Ya Pak?'

Kondisi kesehatan Sandi itu disampaikan dari hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh Ahli Penyakit Dalam Rumah Sakit Awal Bros (RSAB) Bekasi Barat, Dokter Kartariadi.

Dokter Kartariadi yang datang bersama pimpinan Rumah Sakit Awal Bros, Prof. Yos E. Susanto dan Leona itu memeriksa secara klinis kesehatan Sandi, mulai dari tekanan darah serta pemeriksaan mulut, mata dan telinga.

Pemeriksaan yang berlangsung sekitar setengah jam itu menyimpulkan kondisi kesehatan Sandi.

Sandi diketahui mengalami peradangan pada bagian tenggorokan serta flu.

Nah, ini dia pendapat menurut 3 pakar ahli Handoko Gani, Monica Kumalasari, Reza Indragiri Amriel.

Baca Juga : Penyakit Kutil di Kaki Hilang Seketika Hanya dengan Meletakkan Kulit Pisang, Begini Cara Mudahnya!

Handoko Gani, Pakar pendeteksi Kebohongan

Menurut Handoko Gani, pakar pendeksi kebohongan Sandiaga Uno berekspresi agak sedikit tidak suka.

Melalui akun twitter pribadinya, @LiedetectorID, Handoko Gani menyebut jika ekspresi Sandiaga Uno menunjukkan rasa ketidaksukaan.

Baca Juga : Pablo Benua Tetap Ingin Nyinyir Meski Belum Pulih dari Stroke dan Serangan Jantung, Ini Dia Pesan untuk Luna Maya

" Ini Ekspresi ketidaksukaan, namun kita memang ndak tahu kenapa," tulis Handoko Gani.

Di sinilah menurut Handoko Gani diperlukan sebuah tindakan interview untuk mengetahui penyebabnya.

" Microecpresion ndak bisa tau sebab musabab, harus interview, dan ingat ndak bisa langsung simpulkan jujur atau bohong ya,"

" Saya harus lurukan kekelirun kesimpulan itu ya," tutur Handoko Gani.

Baca Juga : Wajah Driver Gojek Dibuat Pucat Setelah Mengetahui yang Order Nadiem Makarim, Ini Dia yang Dilakukannya!

Monica Kumalasari, Pakar bahasa tubuh dan mikroekspresi

Dilansir dari berbagai sumber,"Sandiaga keluar daribase line.Base lineadalah kebiasaan dia. Pertama, dia selalu smile dalam berkomunikasi. Dia sangat santai, gesture sangat natural. Biasanya beliau juga sangat spontan," ujar Monica.

Namun, kebiasaan tersebut menurut Monica tidak ditemukan saat deklarasi kemenangan, di mana Prabowo kembali mendeklarasikan kemenangannya versi real count internal BPN dengan perolehan 62 persen.

Baca Juga : Viral! Segorombolan Monyet 'Meneror' Rumah Sakit, Pasien Tauma Hingga 3 Bulan, Begini Videonya!

Monica melihat ekspresi "sedih, marah, takut."

"Terus, ini bukan gayanya, tangannya ikut ke belakang seperti anak buah. Tangan ke belakang artinya nurut," ujar Monica.

"Ada dua hipotesis, memang karena dalam kondisi sakit, bisa juga karena kaget," kata Monica.

"Sandiaga Uno dalam tekanan berat. Tekanan atas apa? Bisa karena otoritas Prabowo, bisa karena tekanan pihak luar yang terlibat dalam pendanaan ajang Pilpres, bisa karena shock hasil quickcount," sambung dia.

Baca Juga : Bahan Makanan Jadi Penyebab Leukimia yang Dialami Ani Yudhoyono, Ternyata Sering Jadi Camilan Anak!

Reza Indragiri Amriel, Pakar Psikologi Forensik

"Tubuh pun akhirnya tidak lagi mau diajak berkompromi. Enough is enough. Jatuh sakitlah si empunya badan," kata Reza, Jumat (19/4/2019)

Ia menjelaskan Sandiaga yang ternyata juga bisa sakit sebenarnya tidak berbeda dengan Hillary Clinton.

Baca Juga : Bikin Penggemarnya Patah Hati Karena Mencukur Janggut, Jason Momoa 'Aquaman' Ternyata Sampaikan Pesan tentang Lingkungan

Konsekuensinya runyam. Trump mempertanyakan ketahanan dan kelayakan Hillary.

"Baik secara fisik maupun mental, untuk menduduki kursi presiden negara adidaya itu," paparnya.

Nah, bagaimana menurut Wikeners?

Semoga yang terbaik ya untuk Sandiaga Uno! (*)

Editor : Amel

Baca Lainnya