WIKEN.ID - Dunia pendidikan di Indonesia kembali dikejutkan dengan perlakuan kurang sopan dari siswa kepada guru.
Belum lama ini viral video beberapa siswa pria, bahkan ada yang menanggalkan seragam, tengah mengepung dan menyawer guru yang tampak pasrah di depan kelas.
Setelah video tersebut viral, ternyata kejadian tersebut terjadi di SMP Maha Prajna, Cilincing, Jakarta.
Sosok guru yang disawer adalah, Suhartini, guru mata pelajaran Pendidikan Lingkungan Budaya Jakata (PLBJ).
Suhartini menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat akan mulai jam pelajaran setelah istirahat.
Baca Juga : Kenalan 2 Tahun Sebelum Menikah, Video Ini Jadi Saksi Momen Romantis di Antara Sarah Amalia dan Ariel Dulu
Baca Juga : Video Biawak Besar Muncul dari Saluran Air di Tambora, Warganet: Saluran Airnya Nyambung ke Pulau Komodo
"Saya udah masuk karena kan udah bel masuk kelas. Saya masuk 5 menit sebelum jam pelajaran mulai. Saya masuk belum kondusif karena kan mereka belum ganti baju. Saya suruh mereka ganti baju," katanya, Jumat (29/3).
Namun bukannya mengikuti perintah, mereka malah melakukan perbuatan yang tampak pada video yang viral.
Siswa-siswa tersebut terlihat berjoget di sekitar sang guru wanita tersebut.
Terdapat sekitar 8 siswa di sekitarnya dan melakukan gerakan berjoget.
Bahkan ada yang menggoyangkan tangannya ke atas sambil pegang uang lembaran, seperti orang menyawer.
Mereka menari dengan alunan lagu yang dinyanyikan bersama-sama.
Baca Juga : Mengingat Kembali Deepwater Horizon, Bencana Lingkungan Terbesar Abad Ini
Bahkan beberapa siswa memukuli meja, digunakan sebagai alat musik saat para siswa bernyanyi di sekitar guru tersebut.
Ada seorang siswa membuka bajunya dan naik ke atas meja di belakang sang guru.
Terdengar juga beberapa siswa malah menertawakan kejadian tersebut.
Suhartini pun membantah tudingan dirinya tidak berbuat apa-apa menghadapi kenakalan itu.
"Katanya saya menari-nari, padahal saya memperingatkan mereka untuk diam. Pada akhirnya mereka diam nggak lama. Kan itu durasinya cepat. Sesungguhnya saya tidak diam, saya berusaha mengkondusifkan kelas itu supaya diam," katanya.
Sementara itu, Kepala Suku Dinas Pendidikan Wilayah 2 Jakarta Utara, Momon Sulaeman mengatakan, murid-murid tersebut tidak diberikan sanksi mengingat mereka merupakan siswa kelas IX yang sebentar lagi akan mengIkuti ujian nasional (UN).
Baca Juga : Mengingat Kembali Deepwater Horizon, Bencana Lingkungan Terbesar Abad Ini
"Sementara sih nggak ada sanksi, karena kan anak itu mau ujian nasional, nanti dia tertekan. Sekarang aja mereka sudah tertekan, sudah stres," katanya, Rabu (27/3/2019).
Sanksi justru diberikan kepada pihak yayasan dan pengelola SMP Maha Prajna. Sanksi yang diberikan kepada pihak yayasan dan pengelola yakni berupa teguran supaya ada perbaikan manajemen sekolah.
"Kami memberikan teguran kepada sekolah dan yayasan saja untuk memperbaiki manajemen sekolahnya. Karena manajemen sekolah itu kan berpengaruh terhadap hal tersebut," kata Momo
Baca Juga : Tagar #AmplopLuhutAdaMaunya Trending, Ini Video Saat Luhut Panjaitan Beri Amplop untuk Kyai di Madura
Baca Juga : Viral Video Bayi Baru Lahir Langsung Berusaha Jalan, Dokter Sampai Kaget!
(*)