MRT Jakarta Luncurkan Video Edukasi, Agar Penumpang Berperilaku Tertib

Rabu, 27 Maret 2019 | 18:03
KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO

Suasana Stasiun MRT Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Senin (25/3/2019). MRT Jakarta resmi beroperasi setelah diresmikan Presiden Joko Widodo pada Minggu (24/3/2019). Layanan pada fase operasi tidak berbayar dari Stasiun Lebak Bulus hingga ke Stasiun Bundaran HI akan dimulai pada pukul 05.30 WIB hingga 22.30 WIB.

WIKEN.ID - Beberapa hari lalu, tersebar foto sejumlah penumpang MRT Jakarta yang berperilaku tidak tertib di dalam kereta dan area peron.

Foto-foto tentang perilaku penumpang yang tidak tertib itu menjadi viral di media sosial.

Ada penumpang yang makan sambil duduk lesehan di stasiun, bergelantungan di dalam kereta, hingga menginjak kursi MRT.

Dikutip dari Kompas.com, Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaluddin menyatakan, penumpang yang kedapatan makan atau minum di dalam kereta maupun area peron MRT akan langsung dipersilakan keluar.

Baca Juga : Sudah Putus, Ariel Noah dan Luna Maya Pernah Dapatkan Penghargaan Bersama Karena Kisah Cintanya

"Kalau untuk nanti, kalau jelas kelihatan makan, kami persilakan untuk keluar dari kereta. Kami persilakan keluar dari stasiun," kata Kamaluddin, Rabu (27/3/2019).

Upaya lain yang dilakukan pihak MRT yakni sosialisasi, baik sosialisasi di dalam stasiun maupun lewat beberapa program.

"Tapi edukasinya juga tetap kami sampaikan supaya ada kesadaran. Kami tindak terus melalui komik, sosial media, nanti ada program-program talkshow," kata dia.

Dilansir dari akun Instagram MRT Jakarta, pihak MRT sudah membuat video edukasi bagaimana berperilaku di dalam kereta MRT Jakarta.

Baca Juga : Begini Kerennya Aplikasi Terbaru NVIDIA, Ubah Coretan Kasar Jadi Foto Realistik dalam Hitungan Detik

Hal ini untuk mewujudkan kenyamanan dan ketertiban bersama dalam menggunakan kereta MRT Jakarta.

PT MRT Jakarta tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi dan edukasi kepada calon pengguna MRT Jakarta nantinya tentang bagaimana berperilaku di dalam kereta Jakarta.

Baca Juga : Cowok Ini Pasang Kamera Tersembunyi untuk Rekam Apa yang Dilakukan Kucingnya Malam Hari dan Hasilnya Sangat Lucu!

Melihat ke belakang, rencana pembangunan MRT di Jakarta sesungguhnya sudah dirintis sejak 1985.

Namun, saat itu proyek MRT belum dinyatakan sebagai proyek nasional.

Ide tersebut dicetuskan oleh Bacharuddin Jusuf Habibie yang saat itu menjabat sebagai kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Habibie mengatakan tengah mendalami berbagai studi dan penelitian demi menghadirkan transportasi massal berupa proyek MRT.

Ada empat studi yang dimaksud Habibie: Jakarta Urban Transport Program (1986-1987), Integrated Transport System Improvement by Railway and Feeder Service (1988-1989), Transport Network Planning and Regulation (1989-1992), dan Jakarta Mass Transit System Study (1989-1992).

Baca Juga : Terungkap, Dua Remaja Wanita Lompat dari Indekos karena Ingin Bunuh Diri

Era Sutiyoso Studi-studi ini kemudian ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso yang menjabat selama 10 tahun (1997-2007).

Konsep awal pembangunan MRT yang akan dibangun di Jakarta pada saat itu adalah konstruksi jalur bawah tanah yang disebut sebagai subway.

Pada 2005, Presiden Republik Indonesia menegaskan bahwa proyek MRT Jakarta merupakan proyek nasional.

Subkomite MRT pun dibentuk untuk mendirikan perusahaan operator MRT.

Di pengujung jabatan Sutiyoso Pada 18 Oktober 2006, dasar persetujuan pinjaman dengan Japan Bank for International Coorporation (JBIC) pun dibuat.

Baca Juga : Tanpa Takut Anak Kecil Coba Gigit Lidah Ular, Lihat Videonya

Pada 28 November 2006 penandatanganan persetujuan pembiayaan proyek MRT Jakarta dilakukan oleh Gubernur Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Kyosuke Shinozawa dan Duta Besar Indonesia untuk Jepang Yusuf Anwar.

JBIC pun mendesain dan memberikan rekomendasi studi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Telah disetujui pula kesepakatan antara JBIC dan Pemerintah Indonesia untuk menunjuk satu badan menjadi satu pintu pengorganisasian penyelesaian proyek MRT ini.

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta resmi berdiri ketika Fauzi Bowo menempati Balai Kota Jakarta pada 2008.

Tahun itu juga perjanjian pinjaman untuk tahap konstruksi ditandatangani, termasuk pula studi kelayakan pembangunan MRT.

Pada 23 September 2010, Fauzi Bowo yang dikenal dengan panggilan Foke bertemu dengan BJ Habibie di kediaman BJ Habibie di kawasan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, itu berlangsung selama lebih kurang tiga jam.

Pada kesempatan itu, BJ Habibie memberikan masukan kepada Foke terutama terkait pengadaan mass rapid transit (MRT) yang sudah pernah dikaji pada 1986.

Di pengujung jabatannya pada Kamis (26/4/2012), Foke meresmikan pencanangan pembangunan proyek MRT tahap I koridor selatan-utara sepanjang 15,7 km dari Lebak Bulus-Bundaran HI. (*)

Baca Juga : Cowok Ini Pasang Kamera Tersembunyi untuk Rekam Apa yang Dilakukan Kucingnya Malam Hari dan Hasilnya Sangat Lucu!

MRT Jakarta
MRT Jakarta

Video edukasi penumpang MRT

Editor : Alfa