WIKEN.ID -Geng Mongrel Mob melakukantarian haka di luar masjid Selandia Baru pada Jumat (22/3) sebagai tanda solidaritas atas kejadian penembakan Christchurch.
Setelah itu Geng Mongrel Mob berdiri berjaga di depan masjid untuk melindungi umat Islam yang melaksanakan salat Jumat.
Geng Mongrel Mob, salah satu geng terbesar di negara itu dengan lebih dari 1.000 anggota, bersumpah untuk melindungi 'saudara-saudara Muslim' mereka yang berdoa di masjid Masjid Jamia di Hamilton di Pulau Utara.
Mengenakan rompi kulit hitam dan merah merek dagang mereka yang menampilkan kata-kata Mongrel Mob bersama lambang British Bulldog, anggota melakukantarian haka sebelum berjaga.
Baca Juga : Jadi Theme Song PUBGM, Video Klip Lagu On My Way Trending di YouTube
Penampilan mereka disambut dengan tepuk tangan meriah dan sorak-sorai dari anggota komunitas Muslim yang menyaksikan sebelum masuk ke dalam untukberibadah.
Gambar-gambar mengharukan dari tempat kejadian menunjukkan presiden Asosiasi Muslim lokal Dr Asad Mohsibersentuhan hidung dengan anggota geng dalam sambutan tradisional Maori yang disebut Hongi.
Perdana Menteri Jacinda Ardern, mengenakan jilbab hitam dan emas dalam solidaritas dengan agama Islam, secara singkat membahas pertemuan emosional tersebut.
"Selandia Baru berduka bersamamu. Kami adalah satu, 'katanya.
Panggilan untuksalat didengar pada pukul 13:30 waktu setempat (11:30 AEDT) dan diikuti oleh dua menit keheningan.
Kemudian Imam Gamal Fouda memberikan pidato mengharukan di mana ia mengatakan 50 korban adalah martir dan darah mereka telah 'menyirami benih harapan'.
Mongrel Mobsendiri merupakan geng jalanan terorganisir yang berbasis di Selandia Baru yang memiliki jaringan lebih dari tiga puluh cabang di seluruh negara.
Dilansir dari Daily Mail, saingan utama geng itu adalah geng Black Power dan telah terjadi beberapa bentrokan yang sangat publik dan keras antara kedua geng selama bertahun-tahun.
Geng mulaiterbentuk lewatsekelompok pemuda Eropa terutama dari Wellington dan Teluk Hawke pada 1960-an.
Baca Juga : Istri Diduga Berselingkuh Dengan WNA Ilegal, Suami Gerebek Bersama Petugas Imigrasi
Legenda di dalam geng menyatakan bahwa nama tersebut berasal dari komentar seorang hakim di Pengadilan Distrik Hastings, yang menyebut sekelompok pria di hadapannya sebagai 'basteran'.
Menjelang akhir 1960-an, sekelompok pria muda pemberontak yang hilang di Wellington dan Teluk Hawke menyebut diri mereka sendiri Mongrels.
Pada sekitar tahun 1970 geng telah meluas hingga mencakup banyak orang Māori.
Anggota menganggap Hastings di Teluk Hawke sebagai 'Tanah Air' geng atau tempat kelahiran geng, dan geng tersebut pertama kali dikenal karena kekerasannya di Teluk Hawke.
Belakangan, kelompok-kelompok dengan nama yang sama muncul di seluruh negeri, membentuk cabang-cabang independen mereka sendiri.
Pada 2000-an dan 2010-an, Mongrel Mob mulai berkembang ke bagian Australia. Pada 2018 mereka juga berekspansi ke Kanada.
Geng itu mengklaim pihaknya menawarkan 'keluarga' pengganti untuk pria muda, yang kebanyakan dari mereka sering diasingkan dari keluarga mereka melalui bergabung.
Keanggotaannya beragam tetapi sebagian besar adalah Māori dan Polinesia.
Pada hari Rabu, presidenMongrel Mob setempat Sonny Fatu bersumpah untuk membantu umat Muslim merasa aman saat merekaberibadah.
"Kami akan mendukung dan membantu saudara-saudari Muslim kami selama mereka membutuhkan kami," katanya kepada Stuff.
Presiden Asosiasi Muslim Waikato, Dr Asad Mohsin mengatakan dia menghargai dukungan yang diterima komunitas Muslim dari 'berbagai lapisan masyarakat, berbagai minat dan watak.'
Dia mengatakan dia tidak melihat massa sebagai 'anggota geng.'
"Kami menghargai mereka sebagai manusia dan kami menghargai bahwa mereka juga menghargai kami," katanya.
Berikut video tarian haka yang ditampikan geng Mongrel Mob sebagai bentuk solidaritas kepada Muslim di Selandia Baru.
Video ini diunggah oleh Ezra Ezashalee pada Jumat (22/3) di akun Facebooknya. (*)