Jari jemarinya Jadi Petaka, Petani Ini Ditangkap Usai Menghina Istri Korban KRI Nanggala 402, Ngaku Tak Bersalah?
WIKEN.ID -Kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan utara Bali sejak Rabu (21/4/2021) dipastikan tenggelam atau subsunk.
Sebanyak 53 awak kapal yang berada di dalamnya juga dinyatakan gugur.
KRI Nanggala-402 beserta seluruh awaknya, kini diumumkan berstatus "On Eternal Patrol" atau berpatroli untuk selamanya mengawal lautan Indonesia.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, tenggelamnya kapal dan gugurnya seluruh awak diketahui dari temuan bukti-bukti otentik oleh tim pencari.
Kepastian gugurnya 53 awak KRI Nanggala-402 menjadi duka mendalam bagi segenap bangsa Indonesia.
Ucapan belasungkawa pun mengalir dari berbagai pihak.
Baca Juga: Sukses Dinikahi Pejabat Daerah, Adelia Wilhelmina Bongkar Sifat Asli Pasha Ungu: Cepet Banget..
Para tokoh dan masyarakat menyampaikan ungkapan duka melalui media sosial.
Dibalik duka yang mendalam, kini ada oknum yang diduga menghina keluarga korban.
Baca Juga: Padahal Baru Bangun Tidur Selalu Pikirkan Seks, Wanita Ini Kecanduan Sampai Hidupnya Berujung Tragis
Mengutip Tribun Medan, seorang pria bernama Imam Kurniawan ditangkap pihak kepolisian, karena memberikan komentar negatif dalam insiden kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan tenggelam di perairan Bali.
Postingan heboh ini bermula saat grup facebook 'Aliansi Kuli Seluruh Indonessia (AKSI), memposting fofo dan tulisan duka cita tenggelam KRI Nanggala 402.
Lewat akun Facebook miliknya, Imam bukannya berempati. Tapi malah memberikan komentar yang membuat orang marah dan kesal.
Baca Juga: Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Mendadak Kelabakan saat Dites Baca Al-Quran dan Hafalan Suratnya!
"Disaat kapal selam mu tenggelam disitu istrimu ku *w*," tulis Imam dalam kolom komentar.
Tak butuh waktu lama, setelah melakukan penelusuran akhirnya diketahui di mana posisi Imam berada.
Pihak TNI langsung menciduk Imam yang sedang berada dirumahnya tersebut.
Sebelum dimintai pertanggungjawabannya, Imam sempat menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.
"Itu kan saya enggak tahu kejadian awalnya gimana. Aku waras, aku punya istri dan anak. Aku punya tanggung jawab," kata Imam saat memberikan keterangan.
Imam menjelaskan bahwa dirinya sehari-hari bekerja sebagai seorang petani dari pagi sampai sore. Waktu untuk memegang handphone baru malam bisa dia lakukan setelah pulang bertani.
"Postingan itu dan komennya jam berapa aku enggak tahu sama sekali dan enggak sadar. Karena posisi pas aku buka HP, sudah tertera notifikasi aku viral dan jadi buronan," ujarnya.
"Banyak kali pesan masuk sampai bawah. Aku langsung sesak dan kaget sama sekali enggak menyangka," tambahnya.
Imam menyebut pagi sebelum dia viral HP dirumah dan ia memang tidak pernah membawa HP saat bertani. Karena tidak ada waktu untuk bermain sosial media saat berada di ladang.
"Walaupun bukan saya yang buat postingan itu. Saya mohon maaf buat orang yang sudah menilai saya buruk. Saya berani karena kita Islam diajarkan untuk berani bertanggungjawab jawab disaat benar ataupun salah. Kalau saya benar saya berani maju sampai kapanpun," katanya.
Baca Juga: Jungkir Balik Rintis Karirnya, Rizky Febian Ngaku Sudah Tak Perjaka Lagi Hingga Berciuman Sejak SD
Tak lama berselang, pria perekam video coba menunjukkan beberapa bukti yang perkataan yang dilontarkan oleh terduga pelaku pembuat komentar negatif bernada kebencian di Facebook.
"Untuk sekedar buat informasi, lokasi abang ini tinggal di Jalan Marelan Pasar I Rel Lingkungan VI berlokasi di Medan, Sumatera Utara. Sedangkan lokasi login dari Facebook menggunakan HP Xiaomi Mi A1 di Bandar Lampung," tuturnya.
Karena tindakannya pemilik akun bernama Iman Kurniawan kini, ditahan di Polres Pelabuhan Belawan.
Dirinya juga mengaku facebooknya di bajak, namun dia minta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan dari komentar di akun facebooknya itu.
Terpisah Kabid Humas Polda Sumut Komebs Pol Hadi Wahyudi mengatakan institusiya sedang menyelidiki kasus ini.
Pemilik akun sendiri sudah ditahan di Polres Pelabuhan Belawan.
"Pemilik akun sudah diamankan," kata Hadi, Senin (26/4/2021).
"Sudah diserahkan POM AL di Belawan, sedang diproses di Polres Belawan," tutupnya.(*)