WIKEN.ID-Salah satu permasalahan yang dihadapi ketika di usia senja adalah pikun.
Memang tak semua orang, namun banyak para manula yang menghadapi masalah tersebut.
Pikun selalu diidentikkan sebagai sesuatu yang normal.
Namun ternyata pikun justru bisa terjadi akibat gaya hidup yang diterapkan semasa muda.
Diwartakan Kompas.com, berdasarkan data tahun 2018 oleh Alzheimer's Disease International Report, Orang Dengan Demensia (ODD) pada tahun 2016 di Indonesia disetimasikan mencapai 1,2 juta orang.
Jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat hingga 2 juta pada tahun 2030, dan menjadi 4 juta pada tahun 2050.
Menurut Dokter Saraf, Dr Yuda Turana SpS, jangan maklum dengan pikun, seberapa pikun otak kita di usia senja atau lansia sangat tergantung kepada perilaku kita saat masih muda.
Bahkan, kondisi saat janin dan bayi sangatlah berpengaruh terhadap otak kita di usia lanjut.
"Berapa muda pun usia Anda, perilaku Anda saat ini sangat berpengaruh terhadap otak Anda di usia lansia," kata Yuda dalam acara bertajuk Stop Galau, Dampaknya Dapat Terasa di Hari Tua, di Unika Atma Jaya Jakarta, Jumat (6/3/2020).
Kepikunan atau demensia seringkali merupakan akumulasi dari kebiasaan buruk selama bertahun-tahun, bukan hanya faktor usia yang sudah tua.