Follow Us

Daging Kurban Biasanya Langsung Dibakar, Ternyata Dokter Tak Menyarankan Daging Kambing Untuk Dijadikan Sate, Bisa Terkena Penyakit Ini!

Hafidh - Sabtu, 01 Agustus 2020 | 15:30
Tak disangka daging kurban ternyata dilarang dijadikan sate, ini alasannya
Tribun Travel - Tribunnews.com

Tak disangka daging kurban ternyata dilarang dijadikan sate, ini alasannya

WIKEN.ID - Ditengah momen perayaan Idul Adha, biasanya dijadikan ajang untuk berkumpul membakar daging.

Seperti kita ketahui bersama jika umat Muslim baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan menyembelih hewan kurban.

Daging kambing merupakan salah satu daging kurban yang biasanya dibagikan dalam perayaan Idul Adha.

Daging kurban yang disembelih, kemudian dibagikan kepada mereka yang berhak.

Baca Juga: Tak Perlu Khawatir Tekstur Alot, Baking Soda dan 2 Bahan Ini Ampuh Buat Daging Kurban Lebih Empuk

Namun siapa sangka, ternyata dokter tak memberi anjuran daging kambing tak dijadikan sate karena beberapa alasan kesehatan.

Lalu bagaimana mengolah daging kambing hingga mengonsumsinya dengan aman?

Ahli gizi, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, menyarankan, daging kurban yang didapatkan sebaiknya tak diolah dan dikonsumsi sekaligus.

"Saya selalu menyarankan, jika mendapat daging kurban, apalagi jumlahnya banyak, bagi-bagilah dalam beberapa porsi," ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/7/2020).

Baca Juga: Asyik Rayakan Lebaran, Kekeyi Apes Malah Diinjak Sapi Qurban Hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Netizen: Alhamdulillah Sapinya Gak Kenapa-kenapa

Untuk penyajian, dokter Tan menyarankan agar daging kambing diolah menjadi sup, gulai, dan tongseng.

"Tiga jenis masakan ini tidak dihabiskan berturut-turut. Jedakan seminggu, misalnya," ujar dokter Tan.

Sisanya, dapat disimpan di kulkas.

"Analoginya, berkat jadi nikmat karena dihemat," kata dokter Tan.

Dokter Tan tidak menganjurkan daging kambing diolah menjadi sate, kok bisa?

Mengolah daging kurban agar tidak kering dan keras
Tribun Jateng - Tribunnews.com

Mengolah daging kurban agar tidak kering dan keras

Baca Juga: Digosipkan Putus Dengan Wijin, Gading Marten Bongkar Gisel Pergi ke Rumahnya Bawa Koper, Hingga Kenang Momen Terindah Bersama Mantan Suami Istri, Rujuk?

"Saya tidak anjurkan sate. Karena kita perlu hindari terbentuknya akrilamida, salah satu senyawa yang terbentuk pada protein yang dibakar dan tendensi menjadi penyebab kanker," kata dia.

Saat memasak daging kambing, lanjut Tan, sebaiknya daging dalam keadaan masih mentah, kemudian buang lemak atau gajihnya (trimming).

Sedangkan jika mengolahnya menjadi sup, sebaiknya bumbu tidak ditumis untuk menghindari agar tidak semakin banyak konsumsi minyak.

"Sangrai hingga harum, oseng dagingnya, lalu tuang air sebagai kuah," ujar dia.

Baca Juga: Bak Kibarkan Bendera Perang, Padahal Hutang Billy Syahputra Sudah Dibayar Lunas Tapi Nikita Mirzani Masih Mencak-mencak, Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Sampai Ikut Turun Tangan!

Saat ditanya apakah daging kambing berbahaya bagi kesehatan, Tan menjelaskan, prinsip bahaya suatu makanan terletak pada frekuensi dan intensitas dalam mengonsumsinya.

"Bahkan untuk hal-hal yang baik. Bila ada kata "terlalu", maka artinya kita sudah melebihi," ujar dia.

Tan menyebutkan, daging merah baik kambing maupun sapi adalah sumber protein dan zat besi yang konsumsinya tetap butuh diselingi dengan sumber protein dan zat besi lainnya.

Baca Juga: Nasibnya Berakhir di Bui, Usai Jadi Buronan Kelas Kakap Selama 11 tahun, Ternyata Presiden Jokowi Jadi Kunci Dibalik Penangkapan Djoko Tjandra

Mengenai potensi hipertensi saat mengonsumsi daging kambing, dokter Tan menekankan, naiknya tekanan darah tak bisa hanya menyalahkan pada konsumsi daging kambing.

"Sebab, hipertensi biasanya ada riwayat, apalagi jika disertai kegemukan," kata dia. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Mengolah Daging Kambing, Dianjurkan Tak Dibikin Sate, Ini Alasannya"

Source : Kompas.com

Editor : Pipit

Latest