Nana sangat prihatin pada pihak terkait yang memperlakukan temannya tersebut sebagai pasien yang melarikan diri dan diasingkan masyarakat.
"Saya miris melihat pemberitaan media yang bilang bahwa mereka adalah pasien yang kabur. Apakah mereka kabur? Iya. Tapi apakah mereka pasien? sama sekali bukan," tulis Nana dalam Insta Stroy @nanamirdad_.
Lebih lanjut, Nana Mirdad pun mengurai rincian kronologi Tony dan putrinya yang dituding sebagai pasien Covid-19.
Saat tiba di bandara, anak-anak Tony yang baru datang dari United Kingdom pun diperiksa temperatur tubuhnya.
Saat itu, salah satu anak Tony bernama Isis menunjukkan temperatur tubuh normal 36,3 derajat celcius, namun langsung diminta rapid test.
Dari 40 penumpang, rupanya hanya Isis yang diminta untuk tes, sementara kakaknya, Erica diperbolehkan pulang.
Tak tega meninggalkan anak remajanya sendirian, Tony pun memutuskan untuk menemani Isis menjalani pemeriksaan.
Setibanya di tempat karantina, Tony dan Isis diminta untuk menunggu, sebab alat untuk rapid test baru tiba setelah perayaan Nyepi.
Lama menunggu di tempat karantina tanpa kejelasan, Tony pun akhirnya membawa anaknya, Isis untuk pulang ke rumah.