3. Tetanus
Penyakit ini disebabkan kuman Clostridium tetani. Kuman ini hidup di tempat yang oksigennya rendah, seperti di dalam tanah atau di luka yang tertutup.
Luka yang berisiko untuk menjadi tempat infeksi kuman ini, misal, luka yang kotor dan terkena tanah atau karat, luka yang lebar dan tak beraturan, luka tusuk, dan sebagainya.
Kuman yang berkembang biak akan mengeluarkan toksin yang lalu mengenai saraf, hingga otot-otot akan mengalami kelumpuhan dan kekakuan.
Bila gejala masih ringan, misal, kekakuan baru pada daerah wajah dan segera ditangani, biasanya dapat diatasi dengan baik dan tak membahayakan ibu maupun janinnya.
Walaupun berisiko mengganggu kehamilan dan janin, tapi sebenarnya tetanus tidaklah sulit untuk mencegahnya.
Caranya, bila sampai seseorang mengalami luka, apalagi luka yang kotor, maka lukanya harus dibersihkan benar-benar dengan antiseptik, lalu bila perlu ia akan diberikan suntikan serum antitetanus dan vaksinasi TT (tetanus toksoid).
Ibu hamil pun boleh divaksinasi TT untuk melindungi dirinya. Selain, memberikan kekebalan pada bayinya yang baru dilahirkan agar tak terkena tetanus neonatorum (infeksi tali pusat).
Imunisasi diberikan 3 kali, yakni selagi hamil muda dan sebulan kemudian.
Yang jelas, 2 bulan sebelum melahirkan, si ibu sudah komplet mendapatkan “paket” suntikan TT.