Miris, Sekelompok Anak Sekolah Menyerang Kawanan Domba, Beberapa Tanduknya Patah dan Terluka

WIKEN.ID - Beberapa domba alami luka serius setelah sekelompok anak sekolah dengan berutal menyerang mereka.

Anak sekolah itu berulang kali melemparkan batu bata ke hewan yang ketakutan itu.

Serangan brutal yang terjadi digambarkan sebagai kasus kekejaman paling parah yang disebabkan oleh anak-anak terhadap hewan yang pernah dilihat oleh seorang pakar Pengamat Negara.

Polisi diberitahukan tentang kejadian itu ketika mereka sedang berada di cagar alam Lembah Alver di Gosport, Hampshire, Inggris.

Hewan-hewan itu diserang, dikejar dan dipukul dengan tongkat selama beberapa hari.

Beberapa tanduk mereka patah dan yang lain menderita luka mata yang serius setelah batu bata dilemparkan ke arah mereka.

Kejadian berutal itu disebabkan oleh empat orang anak-anak di bawah 17 tahun.

Anak-anak itu terdiri dari anak laki-laki berusia 13 tahun, dua anak laki-laki berusia 14 dan seorang anak perempuan berusia 15 tahun.

Mereka mengaku telah menyebabkan penderitaan yang tidak perlu terhadap hewan yang dilindungi.

Perempuan yang paling tua dan anak lelaki berusia 14 tahun, dari Gosport, telah menerima pesanan rujukan 12 bulan.

Anak laki-laki lain berusia 14 tahun dari Holbury, New Forest, menerima perintah rehabilitasi remaja 12 bulan.

Sedangkan anak laki-laki yang berusia 13 tahun dari Gosport menerima perpanjangan sembilan bulan dari perintah referensi tiga bulan sejak saat ini.

Keempat anak itu masing-masing diperintahkan untuk membayar kompensasi £ 85.

Setelah dijatuhi hukuman, penyelidik dari Country Watch, Anna Presswell, mengatakan, insiden ini benar-benar mengejutkan dan dari pengalamannya ini adalah kasus kekejaman paling parah yang disebabkan oleh anak-anak terhadap hewan.

"Yang paling mengejutkan saya tentang kasus ini adalah efeknya pada semua petugas dan staf yang terlibat," ucapnya.

Para staf yang pertama kali melihat kejadian tersebut sampai tim yang membawa kejadian ini ke pengadilan, semua sama-sama terkejut dengan apa yang mereka temui.

Hewan-hewan itu terluka parah, dengan satu kehilangan matanya sepenuhnya, dan semua tampak gemetar dan terengah-engah ketika polisi tiba.

"Saya senang bahwa kasus ini sekarang telah selesai, dan saya harap ini mengirim pesan kepada siapa pun di komunitas tentang konsekuensi kekejaman terhadap hewan," ucapnya. (*) (Mega Khaerani)