Artinya, setiap bulannya penguji deodoran bisa mendapatkan penghasilan lebih dari 2 miliar rupiah.
Menurut anggota senior staf peneliti yang bekerja di Princeton Consumer Research, salah satu perusahaan terkemuka yang melakukan tes seperti ini, beberapa orang cenderung berpikir bahwa penguji deodoran yang bekerja di bidang ini memiliki 'minat khusus' di ketiak dan kaki.
Tetapi kenyataannya adalah, bahkan para peneliti sendiri menemukan pekerjaan itu cukup memalukan.
Bahkan, bau badan beberapa orang telah digambarkan sebagai "benar-benar mengerikan".
Jadi bagaimana cara kerja pengujian biasanya? Baik dalam hal pengujian yang dilakukan oleh perusahaan Princeton Consumer Research, produsen akan mengirimkan 10 produk deodoran yang berbeda dengan kekuatan dan konsentrasi yang berbeda.
Tim peneliti kemudian akan menggunakan kerucut kertas untuk menempel pada kulit subjek, di mana deodoran telah digunakan (bisa berupa ketiak, atau bisa di kaki, tergantung pada tujuan penelitian).
Para peneliti kemudian akan mengendusnya dari kulit, dan kemudian melaporkan temuan mereka pada skala 0 - 10.
Tentu saja, 0 berarti baunya tidak terlalu kuat dan 10 berarti baunya sangat tajam.