Follow Us

Miliki Penghasilan Hingga Rp 241 Triliun Per Tahun, Ini Dia 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI

Amel - Sabtu, 02 November 2019 | 19:00
Miliki Penghasilan Hingga Rp 241 Triliun Per Tahun, Ini Dia 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI
Straits Times

Miliki Penghasilan Hingga Rp 241 Triliun Per Tahun, Ini Dia 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI

WIKEN.ID - Gembong narkoba merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang mengendalikan jaringan yang cukup besar dari orang yang terlibat dalam perdagangan obat ilegal.

Sosok seperti ini seringkali sulit untuk dibawa ke pengadilan, karena mereka mungkin tidak pernah secara langsung tertangkap memiliki sesuatu yang ilegal, tetapi terisolasi dari perdagangan obat yang sebenarnya oleh beberapa lapisan bawahannya yang merupakan bandar narkoba.

Baca Juga: Istri Artis Tampan Ini Terpaksa Lahirkan Anak saat Usia Kandungan 5 Bulan, Adiezty: Nyesek ASInya Netes!

Baca Juga: Gadaikan Cinta Anang Hermansyah, Krisdayanti Merasa Ditipu Habis-habisan Raul Lemos: Ngaku Seorang Duda, Saya Berhubungan dengan Suami Orang!

Nama-nama seperti El Chapo, Pablo Escobar, dll merupakan gembong narkoba kelas kakap yang berasal dari Amerika Latin.

Meski demikian, di Asia ternyata ada juga raja narkoba yang tak kalah tersohor dari El Chapo sekalipun.

Dia adalah Tse Chi Lop, seorang pria asal China yang kini keberadaanya sedang diburu oleh FBI internasional.

Dia disebut memimpin jaringan narkoba yang sangat besar yang mengakumulasi hingga 17 miliar dollar AS atau sekitar Rp241 triliun dalam setahun.

Baca Juga: Pernah Botak Hingga Jago Akting dan Seni Tari, Intip 5 Fakta Menarik Putri Cantik Kak Seto, Bikin Geleng Kepala!

Baca Juga: Dihajar Pemiliknya, Anjing Ini Alami Cidera Hingga Kehilangan Matanya Hanya Gara-gara Buang Kotoran di Rumah

Menurut Daily Mirror pada Rabu (16/10/19) sindikat yang dipimpin Tse Chi Lop, menyediakan berton-ton metafitamin, heroin, dan ketamin setidaknya selusin.

Dia mengedarkannya di kawasan Asia Pasifik dari Jepang hingga Selandia Baru.

Metafitamin atau Meth adalah obat kuat yang menciptakan ketergantungan psikologis dan fisik yang sangat kuat.

Baca Juga: Ngaku Punya Berlian 30 Karat, Galih Ginanjar Berhasil Lamar Barbie Kumalasari Hanya dengan Modal 'Benda' Ini: Lebih Gede!

Baca Juga: Usai Besuk Galih Ginanjar, Barbie Kumalasari Blak-blakan Prihal Ruang Khusus Higga Bilik Asmara: Kalo Ada Boleh Juga

Sebagai pemimpin, Tse dilindungi oleh penjaga kickboxer Thailand, dan keliling dunia dengan jet pribadi.

Kerajaan narkotika milik Tse diduga lahir dari aliansi lima kelompok Triad Asia yang disebut Sam Gor.

Menurut keterangan Reuters, kartel ini menyembunyikan obat-obatannya dalam paket teh.

Pangsa pasarnya mencapai 70 persen dari pasar grosir regional shabu yang berkembang empat kali lipat dalam lima tahun.

Baca Juga: Galih Ginanjar di Penjara, Barbie Kumalasari Sebut Suami Sirihnya Kurang Manly, Pakar Eskpresi: Ini Melecehkan!

Baca Juga: Arsy Hermansyah Nangis Kejer Setelah Lihat Millen Cyrus, Ashanty Justru Sebut: Kamu Tuh Jelek!

Penegak hukum Taiwan menyebut Tse sebagai Ceo Multinasional dari sindikat rahasia Sam Gor itu, namun polisi belum mampu secara terbuka mengidentifikasinya sebagai bos.

Jeremy Douglas, perwakilan Asia Tenggara dan Pasifik untuk UNODC mengatakan, "Tse Chi Lop berada setingkat dengan El Chapo atau Pablo Escobar sekali pun."

Sam Gor memasok pasar obat yang lebih besar dan tersebar serta bekerja sama dengan kelompok kejahatan lokal yang lebih beragam daripada yang dilakukan kartel Latin.

Baca Juga: 2 Kali Jadi Janda Artis Tampan, Aktris Cantik Ini Hadir Sudah Miliki Anak Bayi Perempuan, Terkuak Suaminya Bukan Orang Sembarangan!

Baca Juga: Bersiteru Hingga Dituding Anak Durhaka oleh Sang Bunda, Intip Penampilan Baru Artis Seksi Ini, Tetap Tampil Bugar!

Termasuk Yakuza Jepang, geng motor biker Australia dan geng etnis Cina di seluruh Asia Tenggara, lapor Reuters.

"Kelompok-kelompok kejahatan di Asia Tenggara dan Timur Jauh beroperasi dengan efisiensi tanpa batas," kata seorang pejabat veteran anti-narkoba Barat.

"Mereka berfungsi seperti perusahaan global," tambahnya.

Tse Chi Lop dari Provinsi Guangdong, di Cina selatan, dan tumbuh selama Revolusi Kebudayaan Cina.

Kekuatannya mengendalikan narkoba membuatnya dijuluki El Chapo dari Asia.
Press Reader

Kekuatannya mengendalikan narkoba membuatnya dijuluki El Chapo dari Asia.

Baca Juga: Andhika Pratama Sukses Rebut Artis Cantik Ini dari Kekasihnya Dulu, Terkuak Ini Sosok Sang Mantan: Eh Jangan, Udah Hijrah!

Baca Juga: Blak-blakan Bongkar Sosok Hingga Sifat Asli Ashanty, Millen Sebut: Jadi Harus Jaga Image, Padahal Aslinya..

Pada tahun 1998, dia dibawa ke pengadilan atas dakwaan perdagangan narkoba di Pengadilan Distrik Timur New York.

Dia dinyatakan bersalah atas konspirasi untuk mengimpor heroin di AS, menurut catatan pengadilan menunjukkan.

Baca Juga: Meski Sempat Bungkam, Young Lex Blak-blakan Akui Sang Pacar Hamil Duluan Justru Bikin Dirinya Bersyukur: Ya Gua Seneng!

Baca Juga: Meski Sempat Bungkam, Young Lex Blak-blakan Akui Sang Pacar Hamil Duluan Justru Bikin Dirinya Bersyukur: Ya Gua Seneng!

Dia menghadapi hukuman seumur hidup tetapi setelah memberi tahu hakim tentang orangtuanya yang sakit dan putranya yang sakit, dia dijatuhi hukuman sembilan tahun penjara.

Tse dibebaskan pada 2006, dengan cepat kembali ke perdagangan narkoba, tetapi skala sebenarnya dari sindikatnya baru terlihat pada 2016, ketika seorang pemuda Taiwan memasuki bandara Yangon dengan sekantong bubuk putih diikatkan ke masing-masing pahanya, kata Reuters.

Artikel ini pernah tayang di Intisari Online dengan judul Penghasilannya Rp241 Triliun Per-Tahun, Inilah 'Raja Narkoba' dari Asia yang Menjadi Buruan FBI

Editor : Amel

Latest