Nama ini diambil dari nama cucu pasangan kakek nenek Parmin dan Painem.
Harga bakso kuah mas Fai ini pun tergolong tidak mahal.
Bahkan jika ada konsumen yang hanya punya uang Rp 3000, pasangan kakek nenek Parmin - Painem tetap melayani dan memberinya bakso.
Sang suami, Parmin mengayuh gerobak sepeda yang sudah dimodifikasi sehingga bisa membawa bakso dagangannya.
Sementara itu sang istri, Painem, membonceng gerobak di bagian belakang.
Saat berhenti untuk mangkal, Painem akan bertugas melayani pembali.
Setiap harinya, pasangan kakek nenek ini berangkat dari rumahnya di daerah Kenteng, Semanggi, Surakarta, Jawa Tengah.
Parmin akan mengayuh gerobak sepedanya menuju alun-alun kidul kraton Surakarta untuk berjualan.
Terkadang pasangan kakek nenek ini berhenti jika ada pembeli yang menghentikannya untuk membeli bakso.