Gejala ini sebenarnya mirip apa yang terjadi pada kasus ibu hamil yang diberikan obat kedaluwarsa oleh salah satu puskesmas di Jakarta Selatan pada bulan bulan Agustus 2019 yang lalu.
Adapun efek yang diderita oleh ibu hamil tersebut, yakni muntah-muntah, kepala pusing, sakit perut, dan perut terasa keras.Lantas bahayakah mengkonsumsi obat kadarluwarsa?
Sejak tahun 1979, Administrasi makanan dan obat AS (FDA) mewajibkan perusahaan farmasi untuk mencantumkan tanggal kadaluarsa pada obat yang diresepkan dan dijual bebas.
Tanggal kadaluwarsa obat berbeda dengan tanggal kadaluarsa susu yang akan basi jika diminum lewat tanggal yang tertera.
Tanggal kadaluwarsa obat adalah tanggal di mana produsen menjamin keamanan dan potensi penuh obat tersebut.
Namun, seberapa lama obat disebut aman dan efektif masih menjadi perdebatan hingga kini.
Obat-obatan seperti insulin, nitrogliserin dan antibiotik cair memiliki bahan aktif yang diketahui kurang stabil dari waktu ke waktu, banyak obat mungkin memiliki umur simpan yang jauh lebih lama daripada yang disarankan oleh kemasannya.
Efektivitas obat pasti dapat menurun seiring waktu, dan hal ini dijelaskan dalam beberapa studi.
Baca Juga: Terluka, Anjing Liar Ini Datangi Apoteker untuk Minta Diobati
Menurut Lee Cantrell, direktur California Poison Control System yang dikutip Kompas.com, mengaku pernah memeriksa obat lama yang tersimpan di gudang sebuah apotek, salah satunya anthistamin, penghilang rasa sakit, dan pil diet.