Pasha sempat menceritakan bahwa dirinya sangat ingin masuk ke SMPN 2.
Alasannya karena jarak rumah ke sekolah yang dekat dan nilainya juga tinggi, selain itu sekolah itu juga sudah sesuai dengan aturan sistem zonasi.
Namun saat pengumuman tiba, tidak ada namanya dan ia pun menangis.
"Saya cari nama saya di papan pengumuman kok tidak ada, ternyata saya tidak diterima dan itu rasanya sedih sekali.
Tapi teman saya yang nilainya lebih rendah dan rumahnya lebih jauh (dari SMP N 2 Karangmojo) malah keterima.
Itu yang membuat saya kecewa, padahal nilai saya tidak begitu buruk yaitu 15,83 dan teman saya yang nilainya 13 malah keterima," ujarnya.
Padahal Pasha sudah membeli peralatan sekolah dan uangnya dari hasil menabung beberapa tahun.
Rebi, sang nenek, pun mengaku setiap hari Rebi memberi semangat pada sang cucu.
"Saya ingin Pasha sekolah," katanya.
Sementara itu, menurut salah satu tetangga Rebu, Sarwanto, dirinya juga sering memberikan semangat untuk Pasha.