WIKEN.ID -Belakangan ini nama Jansen Sitindaon disebut-sebut belakangan ini.
Jansen Sitindaon merupakan ketua DPP Partai Demokrat yang juga sebahgai badan Pemenangan Prabowo Sandiaga.
Belakangan ini Jansen Sitindaon mengungkapkan rasa tidak nyamannya berada di barisan pendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.
Baca Juga: Akhirnya BJ Habibie Buka Suara Jelang Pengumuman Pemilu 22 Mei, Ini Dia Pesan yang Diberikan!
Kali ini dirinya mengaku apa yang dilakukannya sebuah sikap pribadi bukan secara organisasi partai.
Dilansir dari Kompas.com, "Kalau ditanya sikap pribadi saya sebagai kader, saya sungguh sudah tidak nyaman dengan keadaan ini. Dan saya pribadi akan pamit baik-baik mundur dari barisan Pak Prabowo ini," kata Jansen ketika dikonfirmasi, Minggu (19/5/2019) malam.
Pernyataan Jansen dipicu perdebatannya di Twitter dengan netizen pada Minggu kemarin.
Baca Juga: Bongkar Kelakuan Najwa Shihab saat Dirumah, 'Berasa Kayak Pacaran tapi Serumah'
Jansen menanggapi twit sejumlah netizen yang menyudutkan Ani Yudhoyono, istri Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.
Saat ini, Ani tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit National University Hospital, Singapura, karena sakit kanker darah.
Sudah tiga bulan terakhir ini Ani dirawat di sana.
Selama masa pengobatan itu, SBY selalu menemani Ani dan tidak bisa fokus membantu pemenangan Prabowo-Sandiaga di Indonesia.
Bahkan pada beberapa waktu lalu, diketahui bahwa kondisi Ani Yudhoyono yang sempat memburuk.
Kondisi kesehatan Ani Yudhoyono dibagikan oleh menantunya Aliya Rajasa.
Aliya mengabarkan lewat instagramnya jika kondisi darah ani sedang menurun sehungga harus ditopang saat berdiri.
Baca Juga: Mengaku Sakit Perut, Dokter Temukan Stang Motor dalam Rahim Wanita Ini
Nah, di Twitter, sejumlah netizen menyebut sakit yang diderita Ani Yudhoyono hanya sebuah modus atau pura-pura.
Serangan terhadap Ani tidak lepas dari serangan terhadap Demokrat akhir-akhir ini.
Pendukung Prabowo-Sandiaga menuduh Demokrat ingin bergabung bersama Jokowi.
Menanggapi hal itu, Jansen menegaskan Ani betul-betul sedang sakit. "Bukan bohongan seperti tuduhan buzzer di media sosial Twitter ya," kata dia.
Jansen mengatakan, Prabowo sendiri sudah pernah menjenguk langsung ke Singapura.
Banyak tokoh lain yang juga menjenguk Ani.
Bahkan, foto-foto perawatan mantan ibu negara itu juga banyak dibagikan di media sosial.
Baca Juga: Seorang Pria Lamar dan Bujuk dengan Lamborghini 'Sebanyak Mungkin', Wanita Ini Justru Buat Frustasi
Baca Juga: Vaping 95 Persen Lebih Tidak Bahaya daripada Merokok, Ini Dia Perbedaan Efeknya yang Mengejutkan!
Oleh karena itu, dia menilai para buzzer itu sudah keterlaluan jika sampai menyudutkan Ani Yudhoyono.
"Mungkin kalau hanya menyerang kami kader-kader Demokrat, masih bisalah kami menerimanya. Silakan serang kami sekeras mungkin. Tetapi ini sudah menyerang Ibu Ani, sudah tidak pantas dan beradab," kata Jansen.
Menurut Jansen, hal ini sama saja tidak menghargai perjuangan Demokrat yang telah ikut memperjuangkan Prabowo-Sandiaga.
Baca Juga: Usai Dengar Diagnosa, Hotman Paris Langsung Kumpulkan Anak-anak dan Bagikan Warisan
Dia menegaskan, hal ini telah melukai hati para kader.
Jansen pun tidak menampik bahwa kejadian ini bisa memengaruhi kondisi koalisi dengan Prabowo-Sandiaga.
"Situasi ini jelas menjadi bahan pertimbangan kami apakah kami masih pantas terus berada di koalisi Prabowo ini atau segera mundur saja dari koalisi ini. Tapi terkait ini biarlah nanti institusi partai yang secara resmi memutuskan ya. Ada ketua umum di situ, sekjen dan majelis tinggi partai," kata dia.(*)
Baca Juga: Haruka Nakagawa Dituduh Curi Jam Mewah Raffi Ahmad, Acara Pesbukers ANTV Berujung Seruan Boikot