Fakta Menarik! Ini Dia 3 Jenis Hewan yang Bernapas dengan Kulitnya

Selasa, 17 Mei 2022 | 19:21
Photo by Hung Tran from Pexels

Ilustrasi ubur-ubur

WIKEN.ID - Tak hanya manusia saja yang memiliki organ atau alat pernapasan yang dapat membantu mereka bernapas, namun makhluk hidup seperti hewan pun juga.

Akan tetapi, pada hewan mempunyai berbagai macam sistem pernapasan yang lebih beragam daripada manusia.

Misalnya hewan mamalia bernapas dengan bantuan paru-paru, ikan bernapas menggunakan insang, dan serangga bernapas dengan trakea.

Tahukah kamu, selain itu ada juga hewan yang dapat bernapas menggunakan kulitnya, loh!

Lalu jenis apa saja hewan itu?

Melansir dari Bobo.grid, berikut ini ada beberapa hewan yang dapat bernapas dengan kulitnya.

Hewan Amfibi

Hewan amfibi adalah hewan yang hidup dua dua alam, yaitu di darat dan di air. Contohnya kodok, katak, salamander, dan sesilia.

Sistem pernapasan amfibi, seperti pada katak ketika masih berudu menggunakan insang untuk bernapas.

Namun, pada saat menjadi katak dewasa, mereka bernapas dengan paru-paru dan kulit.

Permukaan kulit pada katak memiliki pembuluh darah yang untuk berfungsi untuk masuknya udara untuk bernapas.

Oleh karena itu, kebanyakan hewan amfibi mempunyai kulit yang lembab agar memudahkan mereka mengikat oksigen.

Sedangkan, amfibi seperti salamander sejak awal tidak mempunyai paru-paru dan bernapas menggunakan kulitnya.

Ubur-Ubur

Ubur-ubur adalah salah satu hewan yang tinggal di dalam lautan, mereka memiliki bentuk tubuh yang unik.

Tubuhnya transparan dan terlihat seperti jelly, sehingga dalam bahasa Inggris disebut jellyfish.

Meskipun merupakan hewan laut, ubur-ubur tidak bernapas menggunakan insang.

Ubur-ubur bernapas menggunakan kulitnya, khususnya rongga gastrovascular. Bagaimana cara pernapasannya?

Pada tubuh ubur-ubur hanya terdapat lapisan sel di luar tubuh, karena lapisan dalam tubuh berupa jeli.

Dengan tidak adanya lapisan di dalam tubuhnya, maka ubur-ubur tidak membutuhkan terlalu banyak oksigen.

Sistem pernapasan ubur-ubur dengan menggunakan kulit ini disebut dengan pernapasan difusi.

Pernapasan difusi memiliki kelemahan yang ditandai dengan lambatnya proses pernapasan ini dibandingkan sistem pernapasan hewan yang lainnya.

Tidak hanya pada ubur-ubur, pernapasan difusi juga terjadi pada bintang laut yang bernapas dengan benjolan papula di kulitnya.

Cacing tanah

Cacing merupakan hewan invertebrata yang hidup di dalam tanah. Mereka bergerak menggunakan kulitnya.

Kulit cacing tanah tidak hanya membantunya bergerak, namun juga bernapas. Kulit cacing memiliki permeabel tipis untuk masuknya oksigen di dalam tubuhnya.

Permeabel adalah membran yang digunakan untuk masuknya cairan atau gas ke dalamnya.

Namun, oksigen yang masuk melalui kulit cacing tanah harus bercampur dengan lendir pada permukaan kulit.

Setelah itu, oksigen akan melewati jaringan kapiler di bawah kulit, lalu tersebar ke seluruh bagian tubuh dengan bantuan pembuluh darah.

(*)

Baca Juga: Pemilik Hewan Peliharaan Mesti Hati-hati, Luna Maya Ceritakan Anjingnya yang Mati Gara-gara Tikus

Baca Juga: Tak Punya Anjing Penjaga, Wanita Ini Malah Bawa Hewan Peliharaan Tak Biasa untuk Menemaninya ke ATM

Baca Juga: Tak Jarang Induk Kucing Memakan Anaknya Sendiri, Kok Bisa? Ini Penjelasannya

Tag

Editor : Amel

Sumber Bobo.grid.id