WIKEN.ID - Umat Islam sedunia saat ini tengah berbahagia menyambut bulan suci Ramadhan 2022.
Selama sebulan penuh, umat Islam menjalankan ibadah wajib puasa.
Puasa dilakukan dengan menahan diri dari makan dan minum dan dari segala perbuatan yang bisa membatalkan puasa mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niat sesuai perintah dalam kitab suci umat Islam Al Quran.
Meski menahan diri perbuatan yang bisa membatalkan, dianjurkan untuk tetap aktif saat puasa.
Berpuasa bagi penderita maag menjadi kesulitan tersendiri.
Akan tetapi penderita maag tetap bisa berpuasa dengan tips tertentu.
Dilansir Khaleej Times, Konsultan Gastroenterologi di Rumah Sakit Aster, Mankhool, Dr Amal Premchandra Upadhyay, menjelaskan sakit maag terjadi ketika lapisan tebal lendir yang melindungi lambung dari cairan pencernaan rusak.
Hal itu membuat asam pencernaan menggerogoti jaringan lapisan lambung.
Gejala yang paling umum adalah sensasi terbakar atau nyeri di area antara dada dan pusar.
Biasanya, rasa sakit akan lebih hebat saat perut kosong dan bisa berlangsung selama beberapa menit atau beberapa jam.
Gejala sakit maag lainnya yang kurang spesifik antara lain kembung, bersendawa, refluks asam, dan mulas (sensasi terbakar di dada).
Semua rasa sakit ini akan berkurang saat Anda makan atau minum.
Meski begitu beberapa makanan dapat memperburuk, sementara beberapa makanan memberikan efek pencegahan dan penyembuhan.
Makanan yang sebaiknya dihindari
Makanan berminyak dan asam paling mungkin mengiritasi perut Anda, contohnya makanan pedas.
Untuk mengurangi nyeri maag, ia menyarankan untuk menghindari kopi, termasuk kopi tanpa kafein, minuman bersoda, cabai, dan makanan olahan.
Dr Amal menyarankan bahwa pendekatan moderat harus diterapkan saat berbuka puasa dan makan dalam porsi yang lebih kecil, tetapi lebih sering.
“Misalnya, awali dengan kurma dan makanan ringan sebelum istirahat setelah shalat Maghrib, dilanjutkan dengan makan utama sebelum shalat Tarawih.
Jangan langsung tidur setelah sahur karena bisa menyebabkan asam lambung naik," kata dr Amal.
Untuk pasien yang sedang menjalani pengobatan jangka panjang, diskusikan dengan dokter Anda tentang perubahan yang diperlukan, misalnya, membagi dosis untuk mengoptimalkan efek pengobatan.
Berikut ini hal-hal yang harus dihindari selengkapnya:
1. Makanan dan buah-buahan yang digoreng, berlemak, dan mengandung asam (buah jeruk, lemon, limau, dan grapefruits) bersama dengan produk berbasis tomat (tomat secara teknis adalah buah yang mengandung banyak asam).
2. Makanan ekstra pedas dan makanan kaleng/olahan, terutama produk berbahan dasar tomat. Makanan olahan dengan umur simpan yang lama biasanya memiliki banyak bahan kimia, termasuk pengawet, yang dapat memperburuk gastritis.
3. Makanan yang mengandung terlalu banyak gula dan karbohidrat olahan.
4. Makan berlebihan saat berbuka dan sahur serta menunda berbuka.
5. Minuman yang mengandung kafein seperti teh, kopi, soda, dan lain-lain. Minuman ini membuat Anda buang air kecil lebih banyak, dengan membawa garam mineral berharga yang dibutuhkan tubuh Anda selama hari yang panjang puasa.
6. Merokok dikaitkan dengan gastritis dan penyakit tukak lambung.
Jadi, Ramadhan adalah kesempatan cemerlang untuk mengurangi rokok.