Mulai dari Miliki 9 Nyawa Hingga Tak Suka Menunjukan Afeksi, Cari Tahu Kebenaran dari Mitos-mitos Tentang Kucing

Jumat, 04 November 2022 | 15:24
Unsplash/Tran Mau Tri Tam

Kucing

WIKEN.ID -Banyak beredar mengenai mitos-mitos tak benar yang berhubungan dengan kucing.

Hewan berbulu yang kerap dijadikan hewan peliharaan ini memang lekat dengan mitos-mitosseperti memiliki 9 nyawa.

Padahal hal ini lantaran kucing selalu dapat mendarat dengan aman dari ketinggian.

Hal ini lantaran kucing selalu mendarat dengan kaki terlebih dahulu.

Ada alasan mengapa kucing dapat mendarat dengan kakinya terlebih dahulu, Ini disebabkan akrena kucing tidak memiliki tulang selangka, namun memiliki tulang belakang yang fleksibel sehingga dapat memutar tubuhnya di udara dan mendarat dengan kakinya terlebih dahulu.

Namun, tetap saja kemampuan mendarat ini dipengaruhi oleh berat badan kucing dan ketinggian.

Jika jatuh dari tempat tinggi, tingkat keberhasilan mendarat dengan kaki terlebih dahulu lebih tinggi.

Namun bagi kucing gemuk, risiko cedera akan lebih tinggi karena refleks dan fleksibilitas yang berkurang.

Selain itu, kucing juga disebut tidak menunjukkan afeksi.

Faktanya, kucing menunjukkan rasa sayangnya melalui perilakunya, seperti purring (mendengkur), mengeong, dan paw kneading (gerakan seperti memijat).

Tanda afeksi lainnya adalah kucing yang menggosokkan kepalanya pada kita.

Ketika kucing melakukan ini, kucing menempelkan aroma tubuhnya pada kita, yang merupakan cara kucing untuk menunjukkan rasa kepemilikan.

Lalu, biasanya kucing juga akan menggunakan kontak mata dan kedipan lambat untuk mengekspresikan rasa sayangnya.

Kucing betina juga disebut-sebut harus punya anak sebelum disteril.

Namun hal ini hanyalah mitos.

Sebab, anak kucing sebaiknya disteril setelah memasuki umur delapan bulan hingga lima tahun.

Kucing betina yang disteril sebelum memulai masa birahi pertamanya bahkan tidak akan buang air sembarangan atau meraung-raung.

Bukan hanya itu, risiko mengalami kanker payudara dan penyakit yang berhubungan dengan sistem reproduksi pun akan menurun.

Banyak orang yang menyebutkan jika kucing tidak dapat dilatih.

Padahal faktanya, kucing dapat dilatih, sama seperti anjing.

Bahkan, melatih kucing bisa memberi manfaat positif. Mulai dari membantu mengatasi masalah perilaku seperti mencakar furnitur, mendekatkan diri kita dengan kucing, dan memberikan stimulasi mental.

Namun perlu diingat, jangan melatih kucing dengan melibatkan pendekatan negatif atau hukuman.

Ini hanya akan membuat kucing stres. Lebih baik, beri kucing hadiah saat berperilaku baik.

Kucing yang menunjukkan perut artinya ingin dielus Meski ada beberapa kucing yang senang perutnya dielus dan akan memintanya dengan menunjukkan perut, rupanya tidak semua kucing menginginkannya.

Terkadang, kucing memang menunjukkan perutnya saat merasa relaks dan ingin meregangkan tubuhnya.

Lalu, bisa saja kucing menunjukkan perutnya namun tak ingin disentiuh saat sedang birahi, meski tetap ada yang berperilaku demikian sebagai tanda bahwa ia merasa nyaman berada di dekat kita.

Purring berarti kucing sedang bahagia Kucing memang melakukan purring saat merasa bahagia.

Namun, suara unik ini bisa memiliki berbagai makna.

Pada anak kucing, purring merupakan sinyal dari anak kucing untuk mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja pada induknya.

Namun saat beranjak dewasa, selain rasa bahagia, purring bisa dilakukan saat kucing merasa stres atau saat terluka, sebagai salah satu caranya untuk menenangkan diri sendiri.

(*)

Tag :

Editor : Pipit