WIKEN.ID - Brianna Florer yang berusia 2 tahun meninggalkan keluarganya terlalu cepat.
Tragisnya, ia merayakan Natal terakhirnya dengan anggota keluarga yang penuh kasih pada bulan Desember 2015.
Keluarganya berharap dengan membagikan kisahnya, anak-anak lain dapat diselamatkan dari nasib buruk yang sama yang diderita anaknya.
Menurut The Oklahoman, Brianna menderita demam ringan selama berhari-hari.
Namun, keluarganya tidak terlalu memikirkannya, karena itu adalah musim dingin dan flu bagi banyak anak.
Ibu, ayah, dan kakek Brianna terus mengawasinya saat situasinya berubah dari buruk menjadi lebih buruk.
Demam tingkat rendahnya berubah menjadi darurat medis ketika wajah Brianna membiru.
Tak wajah yang membiru, Brianna juga mulai muntah darah.Keluarga itu membawa Brianna ke ruang gawat darurat terdekat.
Namun, dokter tidak dapat menghentikan pendarahan yang sangat banyak di kerongkongan kecilnya.
Selama intervensi medis mereka, dokter menemukan bahwa entah bagaimana, Brianna telah menelan baterai kancing kecil.
Baterai itu diperkirakan sudah ada di tubuhnya selama enam hari.
"Satu menit dia baik-baik saja, menit berikutnya dia meninggal.", Kata kakek Brianna, Kent Vice. "Kami tidak tahu kapan dia benar-benar menelannya."Sementara waktu Natal merupakan momen menemukan mainan baru di bawah pohon, keluarga Brianna menyarankan agar bagian kecil dari mainan, terutama baterai jauh dari anak-anak.
"Saya ingin menjaga barang-barang ini dari rumah," kata Kent. "Itu berbahaya."
Dia diliputi emosi ketika berbicara tentang malaikat kecil yang dia kenal sejak lahir.
"Dia adalah malaikatku", ungkap Kent kepada The Oklahoma. (*)