Sudah Dibuktikan, Merawat Hewan Peliharaan Ini Bisa Membantu Orang dengan Penyakit Mental, Mulai dari Bipolar Hingga Dementia

Selasa, 27 September 2022 | 12:31
vitacost

Merawat Hewan Peliharaan Perlu Komitmen, Kenali 3 Bentuk Tanggung Jawab yang Wajib Dimiliki

WIKEN.ID -Merawat hewan peliharaan ternyata memberikan banyak manfaat bagi seseorang.

Ada berbagai alasan di balik keputusan orang memelihara hewan di tempat tinggalnya.

Tapi, di balik alasan-alasan tersebut, hewan peliharaan ternyata juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan mental orang, lho!

Hal itudiungkapkan oleh Dr. Judith Joseph, psikiater asal New York yang berspesialisasi dalam psikofarmakologi dan terapi bicara melalui video yang diunggah di akun TikTok-nya, @dr.judithjoseph.

Belakangan ini banyak orang yang mulai menyadari pentingnya kesehatan mental.

Hingga tak bisa dipungkiri jika bahasan mengenai kesehatan mental atau mental health menjadi marak dibicarakan kini.

Dr. Judith memberikan sejumlah rekomendasi hewan yang cocok dipelihara demi kesehatan mental.

1. Anjing

Di urutan pertama, Dr. Judith menyarankan anjing sebagai hewan yang dapat dipelihara untuk menjaga kesehatan mental.

Ia mengatakan, anjing baik untuk membantu orang yang mengalami depresi.

"Anjing mengerti manusia dengan baik, anjing berempati, dan memaksa pemiliknya untuk pergi keluar," katanya dalam video.

Apa yang dikatakan dr. Judith juga senada dengan temuan National Alliance on Mental Illness (NAMI).

Selain mengatasi depresi, studi juga menunjukkan anjing dapat mengurangi stres, kecemasan, mengatasi rasa kesepian, mendorong keinginan berolahraga, dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Misalnya, orang dengan anjing memiliki tekanan darah yang lebih rendah lebih kecil kemungkinannya terkena penyakit jantung.

Sebab, hanya dengan bermain bersama anjing mampu meningkatkan oksitosin (hormon cinta) dan dopamin, menciptakan perasaan, dan ikatan positif antara pemilik dengan hewan peliharaannya.

2. Kucing

Selain anjing, kucing menjadi hewan yang banyak dipelihara orang sebagai teman di dalam rumah.

Tapi, si anabul yang satu ini tidak sekadar menjadi teman bermain saja. Sebab, kucing juga dapat membantu orang dengan autisme.

Dr. Judith menjelaskan bahwa kucing tidak melakukan kontak mata yang intens dan memahami batasan fisik seperlunya.

Kucing juga terbukti dapat meredakan perasaan stres pada anak autis.

3. Kuda

Kuda tidak hanya cocok digunakan sebagai hewan untuk olahraga, namun juga mampu mengatasi trauma.

Dengan berinteraksi bersama kuda, orang yang mengalami trauma akan dibantu untuk mengeksplorasi perasaannya.

Di sisi lain, terapi trauma menggunakan kuda dapat membantu orang dalam mengatasi masalah berkomunikasi.

"Kuda memungkinkan membangun kepercayaan dan mengatasi ketakutan dengan mendorong ikatan dan rasa aman," kata Dr. Judith.

4. Ikan

Untuk mengatasi kecemasan, Dr. Judith merekomendasikan orang untuk memelihara ikan.

Sebabnya adalah melihat ikan berenang di air dapat menenangkan gelombang otak, sekaligus menurunkan tekanan darah.

5. Ular

Tak dipungkiri bahwa hewan yang satu ini dihindari banyak orang karena terlihat menakutkan.

Tapi jangan salah, ular justru bermanfaat untuk mengatasi gangguan bipolar, lho. Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang menyebabkan perubahan suasana hati ekstrim dan emosi tinggi.

Perubahan suasana hati ini tidak baik untuk kesehatan karena dapat memengaruhi tidur, energi, aktivitas, perilaku, dan kemampuan untuk berpikir jernih.

Dr. Judith menjelaskan bahwa gerakan ular yang berirama di lengan dapat membantu orang menstabilkan suasana hatinya.

6. Kadal

Dr. Judit menyampaikan, kadal dapat mengatasi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD).

Ada pun, ADHD adalah suatu kondisi yang memengaruhi perilaku orang dan dapat membuatnya tampak gelisah dan kesulitan berkonsentrasi.

Gejala ADHD dapat diperhatikan pada anak usia dini dan mungkin menjadi lebih terlihat ketika keadaan anak berubah, seperti ketika anak mulai memasuki usia sekolah.

Sebagian besar kasus anak didiagnosis ADHD ketika mereka berusia 3 hingga 7 tahun.

Alasan Dr. Judith merekomendasikan kadal sebagai hewan peliharaan karena reptil yang satu ini dapat hidup mandiri dan perawatannya relatif rendah.

7. Burung

Burung tidak sekadar menjadi hewan koleksi karena keindahan warna bulu atau keindahan kicauannya saja.

Sebab, hewan yang satu ini ternyata baik untuk mengatasi gangguan obsesif-kompulsif (OCD).

Perlu diketahui bahwa OCD mengakibatkan pola pikiran dan ketakutan yang tidak diinginkan dan membuat orang melakukan perilaku berulang (kompulsi).

OCD tidak boleh dibiarkan karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menyebabkan penderitaan yang signifikan.

Dr. Judith merekomendasikan hewan tersebut karena kicauan burung dapat menjadi "musik" yang menenangkan.

8. Kura-kura

Hewan terakhir yang disarankan Dr. Judith untuk menjaga kesehatan mental adalah kura-kura. Ia menyebut hewan amfibi yang satu ini dapat mengatasi masalah demensia pada orang tua.

Sebenarnya demensia bukanlah penyakit spesifik tetapi lebih merujuk pada istilah umum untuk gangguan kemampuan.

Demensia juga meliputi gangguan untuk mengingat, berpikir, atau membuat keputusan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.

Dr. Judith menjelaskan, kura-kura yang berjaln lebih lambat bisa membantu memicu ingatan.

Meskipun tidak ada penelitian tentang efek kura-kura pada demensia, kepemilikan hewan peliharaan secara umum telah dikaitkan dengan perbaikan gejala yang berkaitan dengan demensia.

Editor : Pipit