WIKEN.ID - Manfaat lari pagi ataupun lari sore memang tak diragukan.
Tak sedikit orang yang senang mendengarkan musik saat olahraga lari.
Mendengarkan musik saat olahraga memang sangat menyenangkan.
Apalagi jika musik yang didengarkan merupakan musik favorit.
Berdasarkan survei yang dilakukan Runner’s World pada 2016, 61 persen responden mengatakan mereka mendengarkan musik sambil berlari.
82 persen di antaranya mendengarkan musik favorit mereka.
Namun, apakah kebiasaan mendengarkan musik saat berlari baik atau buruk?
Hal ini masih menjadi perdebatan, baik yang menilai mendengarkan musik adalah hal positif maupun yang menilai sebaliknya.
Berikut beberapa alasan, mengapa mendengarkan musik saat lari adalah hal positif:
1. Bersemangat untuk berlari
Ada kelompok pelari yang memang berlatih untuk menghadapi perlombaan, ada pula yang berlari untuk olahraga.
Apapun latar belakangnya, seringkali jarak lari yang ditempuh tidak sedikit.
Pada hari ketika kamu membutuhkan motivasi, daftar lagu pilihan bisa menjadi penyemangatmu.
Psikolog olahraga Costas Karageorghis, Ph.D mempelajari tentang dampak positif musik terhadap para atlet.
Ia meyakini bahwa mendengar musik bisa membantu para pelari berada berupaya maksimal menjalani rintangan di hadapannya.
"Musik mampu meningkatkan aspek positif dari mood seseorang, seperti kebahagiaan dan mengurangi aspek negatif, seperti ketegangan, kelelahan dan kebingungan," kata dia.
Sementara itu, riset The Journal of Strength and Conditioning Research menemukan, mendengarkan musik sebelum berlari atau lomba maraton akan membuat kita lebih bersemangat dan siap menghadapi tantangan tersebut.
Pemilihan daftar lagu dan jenis musik sangat berpengaruh untuk setiap tahapan lari kamu. Musik dari band favorit bisa mendongkrak semangat.
2. Belajar lari dengan kecepatan konstan
Jika dilakukan dengan benar, mendengarkan musik bisa membantu pelari mengatur kecepatannya saat berlari.
Pada riset terbaru yang dilakukan PLOS One, para pelari terbukti mampu berlari dengan lebih baik ketika tempo musik yang didengarkan seirama dengan kecepatan lari mereka.
Karageorghis merekomendasikan, musik tempo cepat dengan sekitar 120 bit/min (BPM) untuk olahraga intensitas tinggi dan musik dengan tempo kurang dari 120 BPM untuk olahraga intensitas sedang dan rendah.
3. Berlari akan terasa lebih ringan
Berlatih untuk perlombaan sering terasa berat.
Namun, menurut studi yang dilakukan di Keele University, Inggris, mendengarkan musik favorit ketika berlari mampu mengurangi perasaan tersebut dan akan membuat kita lebih nyaman.
Sebab, stimulus dari musik mampu menahan stimuli internal seperti kelelahan.
Stimuli kelelahan tersebut akan dikirim ke otak saat sedang berlari.
Saat persepsi tersebut dihilangkan, maka si pelari akan merasa mampu untuk berlari lebih cepat dan lebih lama. (*)