WIKEN.ID-Kondisi kesehatan Sarwendah kini menjadi perhatian.
Sarwendah dikabarkan mengidap penyakit kista yang bersarang di batang otaknya.
Melansir Kompas.com, sakit Sarwendah ini rupanya berawal sejak 2017 lalu.
Kala itu, Sarwendah mengaku kerap mengalami pusing berkepanjangan tanpa sebab.
“Enggak ada penyebab apa-apa. Terus, nanti hilang sendiri. Tapi, pusingnya itu benar-benar kayak non-stop," ujar Sarwendah.
"Jadi, kayak berapa hari, benar-benar enggak ada break-nya. Misalnya, orang kan ada break-nya dikit, ini enggak ada, terus-terusan. Seharian full,” ungkap Sarwendah lagi.
Perempuan kelahiran Agustus 1989 itu mengungkapkan, rasa pusing tersebut baru mulai intens dirasakannya sejak 2 tahun terakhir.
Oleh karena itu, beberapa waktu lalu Sarwendah menjalani MRI dan ditemukan ada kista di batang otaknya.
Lebih lanjut, ibu 3 anak ini juga mengungkapkan soal tindakan yang mungkin dilakukan tim medis.
Jika dilakukan penangan medis lanjutan, kata Sarwendah, kemungkinan hasilnya adalah 50:50.
"Masalahnya, kalau tindakan di batang otak itu, kemungkinan adalah 50:50."
"Mungkin kalau orang operasi usus buntu, sudah pasti operasi aman," ujar Sarwendah, dikutip Kompas.com dari kanal YouTube TRANS7 OFFICIAL, Kamis (11/8/2022).
"Kalau ini, kemungkinan 50:50 itu artinya, satu, bisa mungkin bisa meninggal, satu lagi mungkin bisa cacat. Yang satu bisa sembuh," ucap Sarwendah melanjutkan.
Cacat yang dimaksud Sarwendah ini, mengutip Tribunnews.com, matanya bisa saja miring sebelah.
Kemungkinan terburuk lainnya bisa sampai tak bisa mendengar.
"Atau mungkin karena di batang otak itu kan keseimbangan kita semuanya di situ," terang Sarwendah, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL, Senin (8/8/2022).
"Matanya mungkin miring-miring sebelah gitu, nggak bisa posisi balance."
"Berdiri juga nggak bisa balance, denger pun mungkin nggak bisa," sambungnya.
Syukurnya kondisi istri Ruben Onsu ini tidak separah itu.
Hingga saat ini, Sarwendah berujar, tim medis masih melakukan observasi untuk kista di batang otaknya itu.
Sarwendah mengatakan, tim medis bakal melakukan tindakan setelah tiga hingga enam bulan observasi tersebut berjalan.
"Ya karena ini kan baru satu bulan. Jadi, kata dokter ya observasi dulu. Jadi, kayak 6 bulan kemudian, atau 3 bulan kemudian baru kita cek lagi apakah itu membesar,"
"Atau kalau dia cuma di situ saja dan dia tidak mengganggu, dia tidak membesar, ya diamkan saja,” kata Sarwendah.
"Berdoa semoga dia nggak membesar atau mungkin makin mengecil," tambahnya.(*)