WIKEN.ID- Salah satu kebiasaan kucing dan anjing yang kerap dilakukan adalah menjilati tubuh dan luka mereka sendiri.
Bahkan secara tak sadar kucing dan anjing juga seolah mencoba menyembuhkan luka mereka sendiri.
Sebenarnya apa sih alasan kucing dan anjing melakukan hal itu?
Dilansir dari Livescience, sebagian besar hewan suka menjilat luka pada tubuhnya untuk menenangkan dirinya sendiri.
Menurut Dr. Benjamin Hart, pensiunan dokter hewan dan profesor dari Universitas California, menjilati luka adalah tanggapan yang berasal dari naluri hewan, dan terjadi secara alami.
Naluri adalah pembawaan alami yang tidak disadari mendorong untuk berbuat sesuatu. Hewan melakukan adaptasi dari masa ke masa, sehingga perilakunya juga semakin berkembang.
Hewan liar menyembuhkan dan mengobati luka dengan menjilatinya, maka dari itu anjing dan kucing saat ini juga melakukannya.
Sedangkan Dr. Kristi Flynn, seorang dokter hewan dan ahli perilaku hewan dari Universitas Minnesota, menjilati luka dapat menghilangkan kotoran, kulit yang tertinggal, dan mengurangi rasa sakit.
Dr. Kristi Flynn juga menjelaskan, perilaku ini sebenarnya mirip dengan perilaku manusia teman-teman.
Ketika teman-teman tidak sengaja tersandung meja, atau terantuk benda keras, pasti kamu langsung mengelus-elus bagian yang sakit.
Baca Juga: Manjakan si Anabul Lucu, Lihat Kandang Elegan dan Unik Untuk Para Kucing Ini Yuk
Naluri Hewan Sejak Dahulu
Teman-teman, apakah kamu sudah tahu bahwa anjing peliharaan yang ada di sekitar kita itu sebenarnya merupakan evolusi dari serigala?
Ya, serigala liar yang dahulu berhasil dijinakkan oleh manusia, akhirnya berevolusi menjadi anjing. Oleh karena itu, anjing dan serigala masih satu berkeluarga.
Nah, perilaku menjilat luka yang dilakukan anjing ternyata juga dilakukan serigala sejak zaman dulu.
Dr. Benjamin Hart juga menambahkan bahwa air liur hewan dan manusia mempunyai sifat antibakteri yang dapat mempercepat penyembuhan.
Hal ini telah dibuktikan melalui jurnal Physiology & Behavior tahun 1990, bahwa air liur anjing dapat mematikan bakteri Streptococcus canis, yang menyebabkan radang pada hewan.
Selain itu juga dapat membuat hewan terbebas dari bakteri E. Coli. Sayangnya, saat ini kebiasaan menjilat pada anjing dan kucing tidak boleh dilakukan terlalu sering.
Itulah mengapa ketika anjing dan kucing terluka parah dan dibawa ke dokter hewan, mereka akan diberikan obat dan mengenakan kalung plastik.
Sebab, air liur mereka justru bisa merusak jahitan, dan mencegah luka dari penyembuhan.
Tidak hanya itu, menjilat luka akan menyebabkan risiko infeksi karena bakteri di dalam mulut berpindah ke bagian yang terluka.
Para dokter hewan menganjurkan, hewan peliharaan sebaiknya tidak dibiasakan menjilati luka mereka. Namun, hewan liar yang tidak bisa mendapatkan obat dari dokter, perlu melakukan hal itu.(*)
Baca Juga: Mitos Terpatahkan, Anjing Ini Malah Selamatkan Kucing Kecil yang Kehujanan