7 Hewan yang Memiliki Suara Paling Keras di Dunia Hingga Membuat Telinga Manusia Sakit

Sabtu, 13 Agustus 2022 | 09:37
Freepik

Ilustrasi paus biru salah satu hewan yang memiliki suara terkeras

WIKEN.ID - Tahukah kamu bahwa setiap jenis hewan memiliki keunikannya masing-masing untuk bertahan hidup.

Salah satunya adalah keunikan memiliki suara yang keras, hingga hewan tersebut dikenal sebagai hewan yang berisik.

Tentunya suara keras tersebut digunakan untuk berkomunikasi, menemukan hewan lain, mencari pasangan, mempertahankan wilayah, hingga memperingatkan teman-temannya terhadap bahaya.

Melansir dari laman A-Z Animal yang dikutip oleh Kompas.com, suara percakapan manusia rata-rata adalah 50 desibel, dan gendang telinga manusia akan pecah ketika mendengarkan suara 200 desibel.

Dan beberapa hewan, justru ada yang dapat menghasilkan suara dengan tingkat level 200 desibel atau bahkan mendekati level tersebut

Maka dari itu, jika kamu mendengar suara tersebut dijamin telinga manusia akan merasa sakit.

Keunikan tersebut hanya dimiliki oleh beberapa jenis hewan saja.

Di bawah ini merupakan beberapa jenis hewan yang memiliki suara terkeras di dunia.

1. Paus sperma

Paus sperma merupakan hewan dengan suara paling keras di dunia yang dapat menghasilkan suara hingga 233 desibel.

Para pemburu paus melaporkan jika suara yang dihasilkan oleh paus sperma berbunyi seperti palu.

Paus sperma dapat mengeluarkan tiga jenis suara yang berbeda, yakni suara yang digunakan sebagai sonar jarak jauh, suara yang terdengar seperti pintu berderit, dan suara untuk menangkap mangsa.

Hewan ini juga memiliki jenis suara yang unik untuk digunakan saat berkomunikasi dengan hewan lainnya.

2. Udang mantis

Udang mantis yang memiliki cakar yang unik ini dapat dijumpai di laut tropis yang beriklim sedang.

Cakar yang dimiliki udang mantis dapat ditutup dengan cepat untuk menangkap mangsa.

Ketika menutup cakar, udang mantis akan menghasilkan suara letupan keras hingga mencapai 200 desibel dari gelembung air yang terbentuk.

Suara letupan gelembung itu dapat menakuti mangsa, sehingga akan memberikan waktu untuk menangkap mangsa tersebut untuk dimakan.

Gelembung yang dihasilkan oleh udang mantis ketika pecah juga dapat menyebabkan cahaya alami bersinar.

3. Paus biru

Paus biru merupakan salah satu hewan terbesar yang memiliki suara keras hingga mencapai 188 desibel.

Suara yang dihasilkan paus biru memiliki kesamaan frekuensi dengan suara lain yang banyak ditemukan di habitatnya.

Paus biru sering melakukan perjalanan ribuan mil sendirian.

Polusi suara laut dapat menyebabkan masalah parah dalam mencari makan, berkembang biak, navigasi, dan komunikasi.

4. Kelelawar bulldog

Meskipun kelewar terlihat sebagai hewan pendiam, akan tetapi kelelawar bulldog dapat mengeluarkan pekikan suara mencapai 140 desibel.

Spesies kelelawar yang berbeda memekik pada frekuensi yang unik, yang dapat membantu kelelawar lain membedakan spesies dari kejauhan.

Kelelawar bulldog memiliki frekuensi suara tertinggi, tetapi tidak dapat terbang dengan baik di udara seperti halnya kelelawar dengan pekikan frekuensi yang lebih rendah.

5. Monyet howler

Suara jeritan monyet howler jantan dapat mencapai 140 desibel, namun tingkat keras suara yang dihasilkan tergantung dari empat faktor berbeda.

Faktor pertama suara dapat lebih keras di lingkungan di mana suara dapat bergema dengan baik, kedua jika monyet howler betina tertarik pada suara itu maka sang jantan akan membuat suaranya lebih keras.

Ketiga, suara akan keras jika mereka bersaing dengan pejantan lain, dan yang terakhir mereka akan melolong paling keras untuk menarik perhatian betina.

6. Kakapo

Kakapo merupakan burung beo terbesar di dunia dan salah satu jenis beo yang paling langka.

Kakao jantan sering membuat suara panggilan hingga sebesar 132 desibel untuk menarik perhatian betina.

Selama musim kawin, pejantan akan berkumpul di atas batu untuk membuat suara panggilan keras yang terdiri dari 20 hingga 30 dentuman yang terdengar seperti suara logam.

7. Kakaktua maluku

Kakaktua maluku merupakan burung yang dapat mengeluarkan suara teriakan hingga 129 desibel.

Jika kamu memelihara burung ini, mereka akan berteriak untuk memperingatkan tuannya bahwa ada masalah di dekatnya.

Burung ini juga sering berteriak ketika bosan, dan jika memiliki lebih dari satu kakaktua maluku maka mereka biasanya akan sering berteriak secara bersamaan.

(*)

Baca Juga: Viral ! Penyakit Cacar Monyet Bisa Menular Ke Hewan Peliharaan Kucingmu, Kok Bisa?

Baca Juga: Kolong Rumahnya Berisik, Keluarga Ini Terkejut Temukan Hewan Tak Biasa di Bawah Tempat Tinggalnya

Baca Juga: Mitos Terpatahkan, Anjing Ini Malah Selamatkan Kucing Kecil yang Kehujanan

Tag

Editor : Agnes

Sumber Kompas.com