WIKEN.ID-Banyak orang memutuskan untuk memelihara anjing lantaran bisa menjadi teman bermain yang menyenangkan.
Anjing juga bisa diajak jalan-jalan dan bermain di luar ruangan.
Namun terkadang anjing justru membuat pemiliknya lelah karena terlalu aktif.
Dilansir dari Purely Pets Insurance, Minggu (10/7/2022), hiperaktif adalah perilaku yang umum terjadi pada anjing dengan usia, jenis kelamin, dan ras apa pun.
Jadi, apa alasannya anjing terlalu aktif?
Sebuah penelitian yang dilakukan University of Helsinki di Finlandia baru-baru ini menemukan hiperaktif, perilaku impulsif, dan kurangnya perhatian lebih mungkin terjadi pada anjing yang lebih muda dan berjenis kelamin jantan.
Beberapa ras anjing yang hiperaktif meliputi Cairn terrier, Jack russell terrier, dan German shepherd.
Para peneliti mengambil data dari 11 ribu anjing.
Hasilnya, beberapa hewan menderita suatu kondisi yang pada manusia kemungkinan akan didiagnosis sebagai gangguan hiperaktif defisit perhatian atau ADHD.
The Dogs Trust mengimbau pemilik anjing tidak meninggalkan sahabat bulu sendirian selama lebih dari empat jam dalam satu waktu.
Baca Juga: Beda Suara Gonggongan Bisa Berarti Beda Makna, Ini Dia Maksud dari Bahasa Anjing Kesayangan
Sering ditinggal sendiri
Terkait pengaruh sering ditinggal sendirian dalam waktu cukup lama terhadap perilaku hiperaktif, bukanlah sesuatu mengherankan.
Sebab, anjing adalah hewan yang terkenal senang bersosialisasi.
Saat ditinggal sendiri dalam waktu lama, dapat membuat anjing berisiko hiperaktif, lalai, atau agresif.
Selain itu, merasa frustrasi, stres, enggan kurang berolahraga, dan kurang perhatian.
Semua hal ini berkaitan dengan kesejahteraan anjing peliharaan. Perilaku agresif ditunjukkan seperti menggonggong terus menerus atau mengunyah perabot.
Tanda-tanda anjing hiperaktif
Ada beberapa tanda yang menunjukkan anjing memiliki perilaku hiperaktif seperti melompat, mondar-mandir, rentang perhatian yang pendek, dan ketidakmampuan untuk bersantai.
Selain itu, ketidakmampuan untuk memfokuskan pandangan, berputar-putar dengan panik di tempat, memiliki energi yang tinggi sepanjang waktu, impulsif, dan ketidakmampuan bersosialisasi dengan anjing lain.
Baca Juga: Tak Hanya Minta Diajak Bermain, Ternyata Inilah 4 Alasan Anjing Memberikan Mainan pada Pemiliknya
Cara mengatasi anjing yang hiperaktif
Jika anjing peliharaan menunjukkan perilaku hiperaktif, ada beberapa cara mengatasinya seperti berikut ini:
- Pahami ras anjing dan kebutuhannya
Untuk Border collie, misalnya, telah dibiakkan untuk berlari sepanjang hari untuk menggembala domba.
Karena itu, tidak perlu terkejut saat Border collie yang hanya mendapatkan satu kali sesi jalan-jalan cenderung menjadi frustrasi dan hiperaktif.
Untuk itu, penting mengetahui ras anjing guna memahami apa saja yang dibutuhkannya demi menjaga kesejahteraan dan kesehatannya.
- Ajari keterampilan
Setelah itu, beri anjing rangsangan lain seperti mengajarinya keterampilan dasar anjing, entah itu mengajari perintah duduk, turun, tetap berada di tempat, atau perilaku lainnya.
Pelatihan seperti ini memberi sahabat bulu stimulus mental yang dapat membantunya menghindari kebosanan serta perilaku hiperaktif.
- Lakukan pemeriksaan secara teratur
Sebab, ada kemungkinan masalah kesehatan yang mendasarinya seperti ADHD.
Dengan membawa anjing ke dokter hewan, dokter dapat mengetahui dan mengatasi masalah yang mendasarinya.(*)
Baca Juga: Mudah dan Simple, Begini Cara Belajar Memahami Perasaan Hewan Peliharaan Tersayang