WIKEN.ID -Ditengah momen perayaan Idul Adha, biasanya dijadikan ajang untuk berkumpul membakar daging.
Seperti kita ketahui bersama jika umat Muslim baru saja merayakan Hari Raya Idul Adha yang identik dengan menyembelih hewan kurban.
Daging kambing merupakan salah satu daging kurban yang biasanya dibagikan dalam perayaan Idul Adha.
Daging kurban yang disembelih, kemudian dibagikan kepada mereka yang berhak.
Baca Juga: Krisdayanti Sempat Ungkit, Keluarga Gen Halilintar Akhirnya Putuskan Pulang ke Indonesia
Namun siapa sangka, ternyata dokter tak memberi anjuran daging kambing tak dijadikan sate karena beberapa alasan kesehatan.
Lalu bagaimana mengolah daging kambing hingga mengonsumsinya dengan aman?
Ahli gizi, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, menyarankan, daging kurban yang didapatkan sebaiknya tak diolah dan dikonsumsi sekaligus.
"Saya selalu menyarankan, jika mendapat daging kurban, apalagi jumlahnya banyak, bagi-bagilah dalam beberapa porsi," ujar dr Tan saat dihubungi Kompas.com, Jumat (24/7/2020) silam.
Baca Juga: Bongkar Kenakalan Saat Sekolah, Ariel NOAH Pernah Diselamatkan Ibu-ibu di Angkot karena Ulahnya Ini
Untuk penyajian, dokter Tan menyarankan agar daging kambing diolah menjadi sup, gulai, dan tongseng.
"Tiga jenis masakan ini tidak dihabiskan berturut-turut. Jedakan seminggu, misalnya," ujar dokter Tan.
Sisanya, dapat disimpan di kulkas.
"Analoginya, berkat jadi nikmat karena dihemat," kata dokter Tan.
Dokter Tan tidak menganjurkan daging kambing diolah menjadi sate, kok bisa?
Baca Juga: Miliki Banyak Penggemar, Chef Renatta Akui Sering Dapat Ajakan Taaruf hingga Foto Tak Senonoh
"Saya tidak anjurkan sate. Karena kita perlu hindari terbentuknya akrilamida, salah satu senyawa yang terbentuk pada protein yang dibakar dan tendensi menjadi penyebab kanker," kata dia.
Saat memasak daging kambing, lanjut Tan, sebaiknya daging dalam keadaan masih mentah, kemudian buang lemak atau gajihnya (trimming).
Sedangkan jika mengolahnya menjadi sup, sebaiknya bumbu tidak ditumis untuk menghindari agar tidak semakin banyak konsumsi minyak.
"Sangrai hingga harum, oseng dagingnya, lalu tuang air sebagai kuah," ujar dia.
Baca Juga: Buat Netizen Kagum Usai Beli Rumah Rp 30 Miliar Tunai, Lucinta Luna Ungkap Fasilitas di Kediamannya
Saat ditanya apakah daging kambing berbahaya bagi kesehatan, Tan menjelaskan, prinsip bahaya suatu makanan terletak pada frekuensi dan intensitas dalam mengonsumsinya.
"Bahkan untuk hal-hal yang baik. Bila ada kata "terlalu", maka artinya kita sudah melebihi," ujar dia.
Tan menyebutkan, daging merah baik kambing maupun sapi adalah sumber protein dan zat besi yang konsumsinya tetap butuh diselingi dengan sumber protein dan zat besi lainnya.
Baca Juga: Bukan Muhammad Fattah, Lucinta Luna Ungkap Nama Aslinya, Beda Kalau Keluar Negeri
Mengenai potensi hipertensi saat mengonsumsi daging kambing, dokter Tan menekankan, naiknya tekanan darah tak bisa hanya menyalahkan pada konsumsi daging kambing.
"Sebab, hipertensi biasanya ada riwayat, apalagi jika disertai kegemukan," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Mengolah Daging Kambing, Dianjurkan Tak Dibikin Sate, Ini Alasannya"