Jadi Tindakan Ilegal, Ini Alasan Mengapa Tak Boleh Memotong Kuku Kucing

Sabtu, 02 Juli 2022 | 08:01
Unsplash/Tran Mau Tri Tam

Anak kucing

WIKEN.ID -Memotong kuku atau cakar hewan peliharaan ternyata bisa memberikan dampak buruk bagi si kucing.

Bagi sebagian orang yang menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan, memotong cakar hewan tersebut menjadi salah satu hal yang rutin dilakukan.

Kegiatan memotong cakar ini seringkali disamakan dengan kebiasaan memotong kuku manusia yang hampir dilakukan setiap pekan.

Namun ternyata memotong cakar atau juga sering disebut sebagai declawing ini bisa memberikan dampak yang buruk bagi kucing.

Prosedur declawing bisa membuat kucing mengalami iritasi hingga merasakan sakit pada bagian telapak kakinya saat berjalan.

Selain itu, masih ada beberapa kemungkinan buruk lainnya yang dapat terjadi akibat memotong cakar kucing.

Oleh karena itu, di sejumlah negara, prosedur declawing ini disebut sebagai tindakan ilegal dan hanya boleh dilakukan dalam keadaan darurat saja.

Berikut ini beberapa alasan mengapa sebaiknya tidak memotong cakar kucing dari laman Bright Side.

1. Declawing sama dengan memotong jari kucing

Cakar kucing itu tidak sama dengan kuku manusia, sehingga declawing pun tidak bisa dianggap sama dengan memotong kuku kita.

Cakar kucing merupakan ujung dari tulang jari mereka.

Oleh karenanya, declawing tidak hanya menghilangkan cakar kucing saja.

Declawing juga dianggap sebagai tindakan amputasi atau menghilangkan sejumlah tulang dari kucing termasuk ligamen dan tendonnya.

Jika prosedur ini diterapkan kepada manusia, maka declawing ini sama saja dengan memotong jari di buku terakhir.

2. Kucing bisa merasakan sakit setelah menjalani prosedur declawing

Kucing bisa merasakan sakit hingga iritasi setelah menjalani declawing (https://brightside.me/)Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, memotong cakar kucing bisa membuat si anabul merasakan sakit luar biasa di bagian telapak kakinya.

Rasa sakit itu akan makin terasa saat kucing berjalan.

Dikatakan bahwa 20% hingga 50% kucing yang menjalani pemotongan cakar akan mengalami komplikasi.

Komplikasi itu bisa beragam, termasuk sakit, pendarahan, infeksi, hingga terjadi abses (bengkak dan bernanah).

Kucing juga bisa mengalami nyeri sendi karena pemotongan cakar ini bisa mempengaruhi keseimbangan dan kekuatan ototnya saat berlari.

3. Mengubah perilaku si kucing menjadi agresif

Mencakar merupakan salah satu kebiasaan alamiah dari seekor kucing.

Kucing mulai melakukan kebiasaan tersebut saat berusia 8 minggu.

Mencakar juga disebut merupakan cara mereka untuk menandai wilahnya hingga sebagai kegiatan meregangkan otot.

Ketika cakarnya dipotong, kucing bisa merasakan stres karena tidak bisa melakukan kebiasaannya tersebut.

Dalam kondisi yang parah, mereka bisa menjadi agresif dan cenderung suka menggigit.

4. Membuat ototnya menjadi lemah

Seperti yang telah dikatakan, mencakar merupakan salah satu cara kucing untuk meregangkan ototnya.

Saat cakarnya dipotong, kucing tidak bisa mencakar, dan akibatnya ototnya pun menjadi lemah.

Prosedur declawing juga dapat mengubah cara jalan kucing hingga mengakibatkan perubahan postur si kucing.

5. Merusak keseimbangan kucing

Declawing bisa mengganggu keseimbangan kucing (https://brightside.me/)Kucing menggunakan cakarnya untuk menjaga tubuhnya tetap stabil atau seimbang.

Hal itu terutama dilakukan saat mereka berjalan atau melompat.

Ketika cakarnya dihilangkan, kucing harus mencari cara lain untuk bisa bergerak dengan nyaman.

Tidak hanya itu, setelah cakarnya dihilangkan, kucing akan memiliki resiko lebih besar untuk mengalami cedera saat melompat dan jatuh.

6. Membuat kucing jadi tidak aktif bergerak

Dokter hewan tidak menganjurkan para pemilik kucing untuk membiarkan hewan peliharaannya bermain di luar setelah menjalani prosedur declawing.

Akibatnya, kemampuan kucing dalam menjaga dirinya dari gangguan menjadi lemah.

Selain itu, ucing pun menjadi rentan dan tidak memiliki pertahanan diri.

Oleh karena itu, para pemilik kucing yang telah dipotong cakarnya harus menjaga anabul mereka agar tidak pergi meninggalkan rumah untuk menghindari bahaya.

(*)

Editor : Pipit