Tak Hanya Suka Tidur dengan Menggantung Terbalik, Inilah Fakta Unik Seputar Kelelawar yang Harus Kamu Tahu

Minggu, 15 Mei 2022 | 18:07
PIXABAY/Pixel_mixer

Ilustrasi kelelawar

WIKEN.ID - Pernahkah kalian melihat hewan yang tidurnya suka bergelantungan di pohon dan terbalik?

Yap, hewan tersebut namanya kelelawar. Sangat wajar mereka melakukan posisi tersebut.

Berbeda dengan manusia, tentu ketika kita terlalu lama berada di posisi terbalik akan mengalami sensasi pusing pada kepala kita.

Justru kelelawar sangat menikmatinya, satu-satunya hewan mamalia yang mampu untuk terbang.

Hewan nokturnal ini lebih nyaman tidur atau beristirahat dalam posisi terbalik.

Penasaran bagaimana penjelasannya? Simak di bawah ini

Kok Bisa Tidur Terbalik?

Tahukah kalian, tubuh ramping kelelawar bisa membuatnya begitu nyaman melawan gravitasi saat tidur.

Seperti dilansir National Geographic yang dikutip oleh Bobo.grid, dua jenis kelelawar terbesar di dunia yaitu Black Flying Fox di Australia dan Goden-crowned Flying Fox di Filipina, hanya berbobot sampai 1,1 kg.

Bayangkan saja, yang terbesar saja hanya 1,1 kg. Bagaimana dengan yang terkecil, ya.

Bukan cuma beratnya saja yang ringan, namun komposisi tubuhnya juga sangat ramping.

Berbeda dengan tubuh kita yang 2/3 nya terdiri dari cairan, komposisi cairan seperti darah dalam tubuh kelelawar tidak begitu banyak.

Jadi, sekalipun kelelawar jungkir balik, peredaran darahnya tidak akan terganggu dengan pergerakan itu.

Lebih Mudah Terbang dan Lepas Landas

Kelelawar dan burung memang sama-sama dapat terbang, namun cara keduanya terbang cukup berbeda.

Tidak seperti burung, kelelawar akan lebih mudah untuk melepaskan ranting yang dicengkeramnya.

Ketika kelelawar tidur terbalik, agar dapat terbang, kelelawar akan menjatuhkan tubuhnya terlebih dahulu sekitar satu meter, kemudian terbang secara perlahan.

Meski begitu, kebanyakan mamalia terbang ini tidak bisa lepas landas dari tanah, lantaran membutuhkan otot dan energi yang sangat kuat.

Nah, alih-alih berlari dan melompat seperti burung, kelelawar hanya menggunakan otot yang telah disesuaikan untuk menghasilkan energi lalu terbang.

Dijelaskan para peneliti di Brown University, kelelawar memiliki tendon yang sangat fleksibel dan terhubung ke tulang bisep serta trisep.

Ini membuat posisi terbalik justru lebih memudahkan kelelawar dalam memulai aktivitas terbang.

Posisi Rileks

Tidak seperti hewan lainnya, kelelawar ternyata justru lebih nyaman ketika ada di posisi terbalik.

Penelitian yang dilakukan oleh D.J. Howell dan Joseph Pylka pada tahun 1977 menemukan bahwa fremur atau tulang paha kelelawar, tidak cukup baik mengatasi tekanan.

Maka, cara kelelawar tidur bergantung secara terbalik, lebih memudahkan kelelawar daripada posisi berdiri atau duduk.

Tendon kelelawar juga dirancang dengan sempurna untuk digantung terbalik. Bagian tendon itu tetap rileks sehingga tidak membuat kelelawar tegang.

Ini akan membuat kelelawar dapat menghemat energinya.

Menghindari Predator

Selain memudahkan kelelawar dalam terbang, ternyata posisi terbalik kelelawar ini digunakan untuk menghindari predator.

Baginya, bergantung dengan terbalik adalah cara terbaik untuk bersembunyi dari predatornya di siang hari.

Uniknya, saat kelelawar merasakan ada bahaya, mereka akan melepaskan ranting pohon dan terbang menghilang dalam sekejap dan bersembunyi di tempat terpencil.

Kebiasaan kelelawar tidur terbalik juga membantu mereka tetap aman dari pemangsa ketika berhibernasi, atau membesarkan anak-anaknya.

Sebab, di area yang tinggi, misalnya di langit-langit gua dan pepohonan, jarang ada hewan yang bisa menjangkau mereka.

(*)

Baca Juga: Tak Punya Anjing Penjaga, Wanita Ini Malah Bawa Hewan Peliharaan Tak Biasa untuk Menemaninya ke ATM

Tag

Editor : Agnes

Sumber Bobo.grid.id