Tetap Aktif saat Puasa, Hindari Berbuka dan Sahur dengan Mi Instan

Kamis, 28 April 2022 | 15:32
Freepik

Ilustrasi mi instan goreng dalam mangkuk.

WIKEN.ID -Bulan puasa, santapan berbuka dan sahur memang penting.

Sebelum makan berat lebih baik berbuka dengan camilan yang lezat.

Terlebih lagi jika kita membuatnya sendiri, selain sehat kita juga bisa tetap aktif saat puasa.

Mi instansering dijadikan pilihan mudah, murah, dan enak untuk buka puasa atau sahur.

Padahal para ahli kesehatan jelas menyarankan untuk tidak memakan hidangan ini di saat berbuka atau sahur.

Salah satunya adalah studi yang dilakukan olehConsumer Education and Community Research(CERC) yang berbasis di Ahmedabad, India.

Mereka mempelajari sekitar 15 merek mi dengan tujuan melihat apa yang terkandung di dalamnya.

Hasilnya, semua mi yang diteliti mengandung kadar natrium yang tinggi, terlalu berlemak, dan rendah serat.

Harap diingat, saat berpuasa, kita membutuhkan lebih banyak energi dalam waktu yang lama.

Dan itu tidak bisa diberikan oleh mi instan.

Baca Juga: Jangan Tidur Terus! Berikut 5 Kegiatan Seru dan Bermanfaat yang Bisa Dilakukan di Rumah Agar Kamu Tetap Aktif Saat Puasa

Makanan yang dianjurkan adalah yang banyak mengandung serat, sehingga dalam proses pencernaan memakan waktu lebih lama sehingga energi yang dihasilkan juga tahan lama.

Hal ini tidak mudah membuat tubuh merasa puasa meski sedang lapar.

Kandungan sodium yang terlalu banyak juga tidak baik untuk tubuh, dimana seperti pada mi instan terkadang terdapat jumlah sodium yang lebih besar dari batas normal, Hal ini dapat menyebabkan masalah jantung dan tekanan darah.

Selain itu, berikut beberapa alasan lain untuk tidak memilih mi instan sebagai makanan saat sahur atau buka, seperti dilansir laman Daily Mail;

1. Kadar natrium tinggi

Batas aman konsumsi natrium yang dianjurkan per hari adalah 2.400 mg. Dalam 1 bungkus mi instan, terkadang terdapat 800 mg sodium yang lebih banyak, sehingga cukup tinggi jika ditambah dengan makanan lain yang kita konsumsi.

2. Mengandung banyak MSG

MSF ataumonosodium glutamatemerupakan penyedap yang digunakan dalam mi instan. Konsumsi zat tersebut bisa memicu sakit kepala, haus terus-menerus, dan dalam jangka panjang bisa memicu kanker.

3. Nutrisi rendah

Faktanya, mi instan rendah gizi.

Meski menambahkan beberapa jenis sayuran, namun kandungan kimia dalam mi instan akan mengurangi penyerapan nutrisi dari sayuran ke dalam tubuh.

4. Mengandung propilen glikol yang memicu munculnya penyakit

Ini digunakan untuk mencegah mi kering.

Namun, sebagai bahan kimianya, propilen glikol dapat memicu beberapa masalah kesehatan seperti penyakit jantung, jantung, ginjal, dan membuat daya tahan tubuh melemah.(*)

Baca Juga: Dijamin Tetap Aktif saat Puasa Kalau Sahur dengan Cah Taoge Teri, Dijamin Bikin Keluarga Tambah Nasi Terus

Editor : Dewa

Sumber : GridHEALTH

Baca Lainnya