WIKEN.ID -Sosok pengacara kondang Hotman Paris pasti sudah tak asing lagi.
Puluhan tahun berkecimpung di dunia hukum, sepak terjangnya sudah tak diragukan lagi.
Bahkan ia sukses meraup miliaran rupiah usai menangani kasus-kasus besar.
Meski dikenal dengan bayaran mahal, siapa sangka ternyata Hotman Paris sering bantu orang tak mampu secara gratis saat berurusnan dengan hukum lho.
Sebelum pandemi melanda Indonesia, Hotman Paris membuka konsultasi hukum di Kopi Johny.
Banyak orang menemuinya dan menceritakan masalah mereka kepada Hotman.
"Kalian sudah dengar Kopi Johny yang sudah melambung tinggi. Sebelum pandemi, pencari keadilan gratis dari seluruh Indonesia itu kenyataan, saya tidak pernah menyombongkan itu," kata Hotman Paris yang dikutip dari Tribunnews, Selasa (26/4/2022).
Salah satu yang diingatnya adalah seorang ibu yang mencari keadilan untuk putrinya, yang menjadi korban perdagangan manusia dan pemerkosaan.
"Ada satu cerita yang memilukan di Kopi Johny. Saya biasa renang jam 4 atau jam 5 subuh. Ada seorang ibu yang selalu Whatsapp saya disaat jam bangun saya. Saya selama ini tidak pernah menanggapi konsultasi hukum lewat Whatsapp," jelasnya.
"Cuma saya suruh dia datang ke Kopi Johny karena dia konsisten. Saya suruh datang jam 7 pagi ke Kopi Johny. Terus dia datang dan jelasin, putrinya dia kerja di Karaoke ternyata dijual," tambahnya.
Hotman menyebut putri dari ibu tersebut dijual dengan harga Rp 550 ribu dan harus melayani lelaki hidung belang sehari sebanyak lima kali, tapi hanya dapat setengahnya.
"Sewaktu waktu putrinya pendarahan tapi tidak boleh pulang. Kendalanya dijaga bodyguard. Saya tanya lokasi di Kelapa Gading cuma 300 meter dari Kopi Johny. Saya viralkan langsung," ucapnya.
Hotman pun memulai rekam video yang diunggah ke instagram, berisi dirinya meminta Kapolsek Kelapa Gading mengirimkan anggotanya ke Kopi Johny.
"Saya bilang, 'halo pa Kapolsek tolong kirim anak buahmu, di sini ada korban nenek nenek'. Tidak sampai 30 menit dua penyidik datang. Setelah diceritakan langsung datang ke TKP ke Karaoke," terangnya.
"Tidak sampai sejam, putrinya bisa dibebaskan dan pulang dengan bahagia," sambungnya.
Kasus kedua, saat Hotman hendak pulang ke rumah dari Kopi Johny.
Ada satu orang ibu berkerudung memeluk kakinya sambil menangis.
"Saya tanya kenapa dia nangis, ternyata (anaknya) diperkosa oleh pimpinan pramuka di sekolah. Bapaknya kebetulan anak buah kapal pulang tiga bulan sekali. Makanya minta bantuan keadilan sama saya," katanya.
Pengakuan ibu tersebut, diungkap Hotman sang pelaku merekam aksi pemerkosaan pertama kali.
"Anaknya ibu ini diancam akan dibuka video ini kalau tidak diladenin," ungkapnya.
Kemudian, Hotman Paris menghubungi Polsek terdekat.
Namun, anggota kepolisian kebingungan. Tapi, Hotman dapat informasi anak tersebut di bawah umur.
"Saya bilang masuk dari sana pelaku divonis 9 tahun penjara. Itu baru dua dari ratusan dan saya tidak pernah minta nama atas hal itu," ujar Hotman Paris, yang mengaku tak pernah promosikan hal tersebut. (*)