Tetap Aktif saat Puasa, Alasan Penyebab Berat Badan Naik Selama Berpuasa

Selasa, 12 April 2022 | 15:35
Freepik

Ketahui penyebab berat badan naik meski berpuasa seharian.

WIKEN.ID - Umat Muslim saat ini tengah berbahagia menjalani puara ramadan 2022.

Selama sebulan penuh umat Muslim menjalankan perintah agama.

Puasa di bulan ramadan bisa jadi waktu yang tepat untuk menurunkan berat badan.

Sebab saat berpuasa, kita hanya makan dua kali dalam sehari atau berbeda dengan hari biasanya yang terbiasa makan sampai tiga kali atau bahkan lebih.

Meski demikian, tak bisa dipungkiri bahwa ada juga orang yang berpuasa namun berat badannya justru bertambah.

Kondisi ini tentunya jadi pertanyaan sendiri di masyarakat.

Dirangkum dari Kompas.com (10/4/2022), terdapat beberapa alasan kenapa berat badan naik ketika kita puasa.

Berikut 4 hal yang bisa memicu berat badan naik saat berpuasa:

1. Makan terlalu banyak selama berbuka puasa

Menurut lamanPop Sugar, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa puasa dapat bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi bisa juga sebaliknya.

Whitney English Tabaie, ahli gizi terdaftar dan bersertifikat NASM mengatakan bahwa jika kita makan berlebihan selama buka puasa justru dapat membuat berat badan naik.

Puasa dapat menurunkan berat badan karena waktu makan dan kecenderungan jumlah asupan kalori yang dimakan berkurang.

Baca Juga: Agar Tetap Aktif Saat Puasa, Berikut Tips Bersih-bersih Rumah Supaya Tidak Mudah Lelah dan Menguras Banyak Tenaga!

Namun jika jumlah asupan kalori sehari saat buka puasa sama besarnya atau bahkan lebih besar dari hari biasa, maka yang terjadi adalah berat badan naik.

Tabaie meyakini puasa untuk menurunkan berat badan tidak berlaku untuk semua orang, karena adanya kebiasaan melampiaskan rasa lapar saat waktu berbuka tiba.

Ia menyebutnya sebagai "pesta makan berlebihan", yang efeknya kontraproduktif dengan upaya penurunan berat badan.

2. Tidak cukup nutrisi saat makan sahur dan buka puasa

Memastikan cukup makan sahur dan buka puasa adalah hal yang baik untuk puasa Ramadhan kita ideal.

Menurut lamanPop Sugar, ahli diet terdaftar Leslie Langevin mengatakan bahwa jika asupan makan saat jeda puasa tidak terpenuhi dapat mendorong kita melakukan makan berlebihan di saat berbuka.

Jika itu berlangsung menjadi sebuah siklus sepanjang periode puasa Ramadhan, maka dapat menyebabkan berat badan naik.

Mengutip buku "Resep Praktis; Sehat dan Fit Selama Berpuasa" (2016) oleh Yunita Indah Prasetyaningrum, SGz, MPH, makan sahur mencukupi 40% kebutuhan energi kita saat menjalankan puasa.

Prinsipnya, saat makan sahur adalah pilih makanan yang dicerna tubuh dalam waktu lama (lambat) atau tidak cepat diubah menjadi glukosa darah, yaitu karbohidrat kompleks.

Karbohidrat kompleks, contohnya seperti biji-bijian utuh, buah kaya serat, sayuran kaya serat, dan kacang polong.

Sementara, sebanyak 60% kebutuhan energi tubuh ahrus dipenuhi dari makanan saat buka puasa.

Saat buka puasa kita perlu mengkonsumsi karbohidrat sederhana yang mengandung nutrisi, seperti kurma.

Karbohidrat sederhana ada baiknya untuk dikonsumsi karena tubuh butuh makanan ringan yang mudah diserap, sehingga tidak membebani dan mengejutkan sistem pencernaan setelah seharian puasa.

Makanan berat disarankan dokonsumsi setelah shalat maghrib, seperti makanan mengandung karbohidrat kompleks.

Baca Juga: Meski Lagi Puasa Tetap Berlari Agar Kesehatan Tubuh Terjaga, Inilah Waktu yang Tepat Untuk Melakukan Olahraga Menurut Dokter Spesialis!

3. Kekurangan protein

Saat sahur dan buka puasa penting untuk memenuhi asupan protein untuk dapat mencegah rasa lapar.

MengutipWebMD, protein dalam tubuh penting untuk membantu proses ketosis yang berlangsung selama puasa.

Ketosis terjadi ketika tubuh kehabisan karbohidrat untuk dibakar menjadi energi.

Menurut lamanHealthline, protein berperan memasok hati dengan asam amino yang dapat digunakan untuk glukoneogenesis atau membuat glukosa.

Hati menyediakan glukosa untuk beberapa sel dan organ dalam tubuh kita yang tidak dapat menggunakan keton sebagai bahan bakar, seperti: Sel darah merah, Bagian dari ginjal, dan Bagian dari otak.

Selain itu, asupan protein harus cukup tinggi karena untuk mempertahankan massa otot ketika asupan karbohidrat rendah, terutama selama penurunan berat badan.

Sehingga, sebenarnya tetap penting untuk memenuhi gizi seimbang selama puasa Ramadhan.

4. Makan terlalu banyak gula

Makan makanan manis dan karbohidrat olahan, seperti pasta, roti, pemanis, dan makanan penutup berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin.

Jason Fung penulisThe Complete Guide to Fastingmengatakan ketika kadar insulin tinggi, itu mengisyaratkan tubuh kita untuk menyimpan lemak, yang dapat menyebabkan berat badan naik.

Baca Juga: Banyak Orang Ngabuburit Sambil Olahraga Berlari, Ahli Gizi Ini Langsung Jelaskan Waktu yang Tepat, Jangan Sebelum Berbuka?

Makan makanan terlalu banyak gula juga bisa mendorong kita makan lebih banyak secara umum, jelas Susan Peirce Thompson, profesor psikologi dalam ilmu otak dan kognitif.

Saat banyak makan gula dan meningkatkan kadar insulin, itu bisa memblokir leptin, yaitu hormon yang memberi sinyal ke tubuh bahwa kita sudah kenyang.

Jika otak kita tidak mendapatkan pesan bahwa kita sudah cukup makan, itu akan memberi sinyal ke tubuh kita untuk terus makan.

Makan makanan manis juga membuat kita menginginkannya lebih.

Itu karena gula membebani reseptor dopamin, menyebabkan hasrat yang kuat dan tak terpuaskan.

Untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat saat puasa, disarankan para ahli untuk makan makanan sumber karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan.(*)

Baca Juga: Kamu Bisa Coba Ngabuburit Asyik dengan Olahraga Bersepeda, Begini Manfaat Dibaliknya, Menyenangkan dan Menyehatkan!

Editor : Dewa

Sumber : Kompas.com, Healhtline

Baca Lainnya