Melepas Dahaga Saat Berbuka dengan Minum, Air Isi Ulang Ternyata Bisa Timbulkan Bahaya Kesehatan

Jumat, 08 April 2022 | 18:47
Tribunnews

Air Galon

WIKEN.ID- Tetap aktif walau puasa memang merupakan hal yang penting.

Hal ini agar kita dapat melakukan segala aktifitas dengan baik.

Saat puasa haus tentu saja pasti dirasakan.

Oleh karena itu minum air putih sudah pasti menjadi pelepas dahaga saat berbuka puasa.

Sudah hal yang lumrah jika di Indonesia sebagian besar masyarakatnya memilih untuk minum air isi ulang.

Hal ini lantaran banyaknya depot air isi ulang yang pasti selalu ada di mana-mana.

Tak cuma itu, harganya yang jauh lebih murah dibanding air galon bermerk yang ada di pasaran.

Hal tersebut pun tentu saja membuat airisi ulang ini menjadi pilihan air minum yang diminati banyak orang.

Tapi tahukah, meskipun banyak depot isi ulang air mengklaim jika air yang dijual telah disterilisasi dan memakai teknologi penyaring terkini, ternyata bukan berarti air tersebut bebas dari bakteri.

Dilansi dari sumber yang dihimpun Tribun Kaltim, ada tiga faktor air minum yang berasal dari depot isi ulang ini bisa sangat berbahaya bagi kesehatan.

Bahaya Air Isi Ulang

Di antaranya seperti kebersihan alat pembersih dan penyaring air minum yang digunakan, lokasi depot, dan sumber air.

Diketahui alat yang yang digunakan depot isi ulang sangat mempengaruhi kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.

Sebagai contoh, kita bisa melihat sikat pembersih galon yang juga digunakan untuk membersihkan galon lainnya.

Hal ini tentu saja akan membuat kuman dan bakteri dari galon sebelumnya akan tercampur jika tidak sering dibersihkan atau diganti.

Terlebih pembersihan galonnya juga hanya menggunakan air saja, yang tentunya menimbulkan pertanyaan terkait kesterilan dari depot air minum tersebut.

Selain itu lokasi depot isi ulang air pun tak kalah berpengaruh terhadap kebersihan air minum yang akan dikonsumsi.

Bahaya Kesehatan yang Akan Timbul

Seperti lokasi depot air minum yang cenderung berada di pinggir jalan yang tentunya meningkatkan risiko terkena polusi, debu, dan berbagai bakteri serta kuman dengan mudah.

Disamping itu, sumber air yang digunakan depot tersebut tidak terjamin berasal dari air kemasan bermerek atau berasal dari pabrik yang terpercaya kebersihan dan kesterilannya.

Ketiga faktor tesebut tentu harus diperhatikan betul, meski terlihat sepele air minum yang terkontaminasi bakteri jahat seperti bakteri e-coli atau bahkan salmonela.

Lebih lanjut, menurut Layanan Penyuluhan di negara bagian Amerika North Carolina, ada empat jenis zat kontaminasi yang dapat mencemari air minum.

Di antaranya bakteri seperti salmonella penyebab diare dan disentri, pestisida, senyawa anorganik seperti arsenik dan timbal, dan unsur radioaktif seperti radon.

Adanya kontaminan tersebut dapat menyebabkan masalah kesehatan, termasuk gangguan pencernaan, masalah reproduksi, dan kelainan neurologis.

Hal ini diperparah jika air tercemar diminum oleh bayi, anak kecil, wanita hamil, orangtua, dan orang yang sistem imunnya lemah.

Kelompok orang-orang ini lebih mungkin mengalami sakit setelah minum air tercemar.

Keempat zat tersebut bisa menimbulkan gejala awal seperti mual, muntah, diare dan kram perut.

Dan zat berbahaya lainnya bahkan kadang tidak menyebabkan gejala sama sekali.

Jika seseorang terus menerus meminum air tercemar, mikroba dan senyawa kimia tersebut bisa menyebabkan masalah seperti penyakit tiroid dan kanker untuk dampak jangka panjangnya.

Oleh karena itu, ada baiknya kita mempertimbangkan lagi pemakaian air minum isi ulang dan sebaiknya membeli air galon.

Meskipun berharga jauh lebih mahal, namun air galon sudah dijamin kebersihan dan keamanannya

(*)

Tag

Editor : Pipit