WIKEN.ID -Bulan ramadhan kini jadi yang paling dinanti umat muslim.
Untuk mengawali ramadhan tahun ini, Wikeners sudah tahu akan membuat makanan apa agat tetap aktif saat puasa, nih?
Demi mencegah risiko yang bisa terjadi, kita sebaiknya menghindari makan makanan pedas saat berbuka maupun sahur.
Sebab jika kita terlalu suka makan makanan pedas, itu dapat menyebabkan beberapa masalah serius pada saluran cerna.
Menurut penjelasan di laman uchicagomedicine.org, makanan pedas bisa memicu sakit perut.
Satu studi secara khusus menyoroti bahwa konsumsi makanan pedas yang sering dapat memicu gejala gastrointestinal bagian atas pada beberapa orang dengan dispepsia (atau, gangguan pencernaan).
Bagi penderitairritable bowel syndrome(IBS) atau sindrom iritasi usus besar, makanan pedas juga bisa memicu terjadinya gejala.
Imbauan untuk menghindari makanan pedas saat berbuka puasa dan sahur pun diutarakanGuru besar sekaligus dokter spesialis penyakit dalam, Prof Dr dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH.
Menurutnyaalangkah baiknya jika kitamenghindari makan makanan pedas ketika berbuka dan sahur karena dapat merugikan.
"Baiknya jangan, nanti diare," kata Prof. Aridilansir dariKompas.com(27/4/2020).
Prof. Ari mengatakan, riare yang bisa terjadi akibatmakan pedasini bisa mengganggu aktivitas penderita selama berpuasa.
Umumnya, diare akan menyebabkan penderitanya mengalami dehidrasi, meskipun pada orang-orang tertentu dengan konsumsi obat sudah bisa sembuh dan keluuhannya hanya ringan.
"Ya bisa (minum obat), tapi kalau diare itu bisa dehidrasi dan batal puasa (pengaruh dehidrasi dan butuh asupan air)," ujar dia.
Senada dengan Prof. Ari, dokter spesialis penyakit dalam dari RS Pondok Indah di Puri Indah, dr Imelda Maria Loho SpPD, juga mengatakan makan pedas pada saat sahur dan buka puasa pada dasarnya diperbolehkan.
"Akan tetapi perlu diingat, sensitivitas setiap orang tehadap makanan pedas berbeda-beda," kata Imelda.
Pada sebagian orang, terutama mereka yang saluran pencernaannya sensitif, maka dapat menimbulkan efek dari makanan pedas terhadap pencernaan.
Berikut beberapa keluhan yang bisa terjadi.
1. Tidak nyaman di perut, seperti di ulu hati
2. Menimbulkan keluhan dada terasa panas
3. Sering sendawa
4. Nyeri dada
5. Mulut terasa asam
Menurut dia, efek ini akan semakin terasa seiring dengan tingkat rasa pedas yang semakin tinggi.
Hal ini disebabkan oleh kandungan capsaicin dalam makanan pedas yang merangsang saraf sensorik di saluran cerna.
Kandungan capsaicin ini yang kemudian, akan merangsang pelepasan zat-zat yang dapat menimbulkan rasa nyeri dan meningkatkan kontraksi usus.
"Oleh karena itu, beberapa setelah makan makanan pedas, dapat timbul sensasi mulas atau bahkan diare karena usus kita berkontraksi lebih kuat," ujar dia.
Munculnya rasa mulas atau diare, dapat membuat puasa menjadi tidak nyaman dan berisiko menimbulkan kehidrasi ketika berpuasa.
Imelda menyarankan untuk meminimalkan efek ini, sebaiknya makan pedas disertai dengan minum air dalam jumlah cukup untuk mencegah dehidrasi.
Bagiyang memiliki saluran cerna sensitif, sebaiknya mengurangi derajat atau level kepedasan makanan.
Agar risiko yang ditimbulkan dari makan pedas saat sahur dan buka puasa akan semakin kecil.(*)