WIKEN.ID -Adenium merupakan tanaman hias yang disukai.
Akar dan batangnya bisa dibuat menjadi berbagai bentuk bonsai yang indah dan unik.
Namun, tahukah kamu kalau ada bagian dari tumbuhan ini yang beracun?
Mawar Padang Pasir
Adenium dikenal sebagai mawar padang pasir karena awalnya tumbuh dan berkembang di daerah padang pasir.
Walaupun dikenal sebagai kamboja Jepang, tetapi bunga ini tidak berasal dari Jepang, melainkan dari Asia Barat dan Afrika.
Selain indah untuk dijadikan tanaman hias, ternyata adenium dijadikan sebagai racun untuk mengisi anak panah di Afrika sejak dulu.
Racun Panah di Afrika
Tanaman adenium memiliki getah yang berlimbah. Eits, kita harus berhati-hati karena getah ini mengandung racun.
Nah, racun ini digunakan oleh masyarakat Afrika untuk berburu binatang besar. Racun ini bahkan bisa bersifat mematikan.
Racun apa yang ada pada getah adenium?
Pada adenium, terdapat banyak bahan beracun, seperti digitalis glikosid (kardiak glikosid), ekugin, cardenolides somalin, hongheloside A, 16-acetylstrospeside, honghelin, Neridienone A, flavonol, dan masih banyak bahan beracun lainnya.
Bahan-bahan ini memang paling banyak terdapat pada getah tumbuhan, tetapi terdapat juga pada hampir seluruh bagian tanaman adenium.
Efek yang dimunculkan bisa berbahaya, seperti mual, muntah, mengantuk denyutan nadi melemah, tekanan darah menurun, keletihan, sakit perut, mata berkunang-kunang, bahkan jika parah bisa sampai dengan kematian.
Membungkus Tangan
Nah, setelah mengetahui bahwa ada racun yang bebahaya pada adenium, kita harus berhati-hati. Bukan berarti tidak boleh menanam, tetapi kita harus menjaga agar tidak keracunan.
Cara yang paling mudah adalah dengan membungkus tangan sebelum melakukan perawatan adenium, terutama jika memungkinkan terkena getah.
Baca Juga:Biasa Perempuan Gunakan saat Menstruasi, Pembalut Bekas yang Direbus untuk Dijadikan Narkoba
Lalu, ingat cuci tangan dengan sabun setelah melakukan perawatan pada adenium.
Artikel ini pernah tayang di Bobo.id dengan judulDulunya Getah Adenium Digunakan sebagai Racun Panah di Afrika