Populasinya Makin Terancam, Ternyata ini Pentingnya Keberadaan Orangutan Bagi Spesies Lain di Hutan bahkan Manusia

Kamis, 24 Maret 2022 | 14:06
Pixabay

6 Hewan Langka di Indonesia yang Bersifat Dilindungi (Orang Utan)

WIKEN.ID-Populasi orang utan di Indonesia makin memprihatinkan.

Turunnya populasi satwa endemik Indonesia ini penyebabnya antara lain alih fungsi hutan, kebakaran hutan hingga perburuan liar.

Orang utan Sumatera dan orang utan Kalimantan bahkan memasuki populasi kritis atau critically endangered (CR).

Hal ini menjadi tanggung jawab besar yang dimiliki seluruh masyarakat di Indonesia.

Kajian Population and Habitat Viability Assessment Orangutan (PHVA) 2016 juga menunjukkan bahwa kondisi habitat orangutan Kalimantan Timur yang masih baik bisa ditemukan, salah satunya di bentang alam Wehea-Kelay dan Sungai Lesan.

Tingkat keanekaragaman hayati di kawasan bentang alam ini disebutkan masih cukup tinggi.

Hal ini digambarkan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan YKAN pada 2016-2018, yang dimuat dalam buku berjudul Orangutan Kalimantan dan Habitatnya di Bentang Alam Wehea-Kelay.

Berdasarkan kajian tersebut, setidaknya ada 1.200 individu orangutan yang tersebar pada tiga submetapopulasi, yaitu Kelay-Gie, Wehea dan Telen.

Namun, akumulasi populasi yang tersebar di 42 sub meta populasi di Borneo diperkirakan terdapat 57.350 pada tahun 2016 dan diprediksikan sudah semakin berkurang.

Baca Juga: Bisa Sebabkan Penyakit, Ini Dia Cara Menghilangkan Kutu dari Bulu Hewan Peliharaan Kesayangan!

"Dulu kita bisa bilang Kalimantan masih aman. Populasinya antara 35.000-55.000 (individu).

Tapi setelah survei naik lagi (keparahannya), sekarang sama dengan Sumatera, kritis," kata pakar orangutan Universitas Indonesia Rondang Siregar, saat ditemui di Jakarta Pusat oleh Kompas.com, Rabu (3/7/2019).

Kajian ini turut mengidentifikasi lebih dari 500 jenis satwa liar dan lebih dari 400 jenis pohon, yang sekitar 30 persen di antaranya merupakan pakan orangutan Kalimantan sub jenis Pongo pygmaeus morio.

Populasinya makin kritis, ternyata banyak sekali manfaat yang didapat manusia jika orang utan terselamatkan.

“Jika orangutan semakin berkurang maka fungsi-fungsi penting penyebaran benih tanaman akan hilang dan hal itu berdampak bagi keberlangsungan ekosistem yang ada.

Kita bayangkan berapa biaya yang akan dikeluarkan oleh pemerintah untuk menanam pohon itu kembali dan itu sangat luar biasa,” ujar Siang Geah, tokoh adat Dayak Wehea sekaligus anggota DPRD Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur pada Rabu (23/3/2022) dalam acara kampanye #PelukUntukOrangUtan Kiehl’s Indonesia.

Guna melindungi populasi orang utan dan hutan sebagai tempat tinggalnya, warga Dayak Mehea juga membentuk Petkuq Meheuy.

“Petkuq Meheuy, Petkuq itu berkumpul, Meheuy itu menjaga atau yang mudah diartikan itu kelompok penjaga hutan yang terdiri dari anak muda dan didampingi salah satu orangtua untuk melindungi hutan kita yang seluas 29 ribu hektar.

Baca Juga: Yuk Jadi Pecinta Kucing, Manfaatnya Bikin Kualitas Hidup Membaik Hingga Mampu Mengobati Luka Jiwa

dokumentasi Kiehl's

Siang Geah, tokoh masyarakat adat Wehea

Jadi begitu luas wilayah yang kita jaga jadi kita juga berpatroli menggunakan alat seadanya dan alat-alat yang diberikan melalui yayasan,” ujar Siang Geah.

Kiehl’s Indonesia juga turut berpartisipasi dalam menyelamatkan orang utan.

Yakni dengan kampanye #PelukUntukOrangUtan yang bertujuan memberikan pemahaman mengenai pentingnya ikut kontribusi dalam pelestarian habitat orang utan.

“Kampanye #PelukUntukOrangUtan merupakan salah satu bentuk kontribusi sosial Kiehl’s di Indonesia yang bertujuan untuk membantu memberikan pemahaman terkait pentingnya hutan untuk orang utan dan sebaliknya, termasuk pentingnya peran serta masyarakat dalam upaya pelestarian Hutan Lindung Wehea yang menjadi habitat orang utan Kalimantan.

Tahun ini, kami kembali mengajak publik luas untuk turut berkontribusi dengan memberikan berbagai Gestures of Love.

dokumentasi Kiehl's

Konferensi pers kampanye Kiehl’s #PelukUntukOrangUtan

Kami telah menerima 10.000 dukungan masyarakat Indonesia dan 5.000 kemasan kosong terkumpul untuk didaur ulang. Melalui kampanye ini, kontribusi Rp250.000.000 akan digunakan untuk membantu pelestarian Hutan Lindung Wehea di Kalimantan Timur.” Ujar Venny Septianita, Brand General Manager Kiehl’s Indonesia.

Siang Geah menyebut jika kampanye tahun ini salah satunya digunakan untuk memberikan beasiswa kepada anak-anak Wehea untuk melanjutkan pendidikan dengan harapan agar generasi mendatang terus meniupkan semangat untuk melindungi hutan.

Siang Geah juga menyadari bahwa kelangsungan hidup orang utan tidak hanya tanggung jawab bagi masyarakat sekitar hutan lindung Wehea saja.

Ia meminta dukungan penuh bagi lembaga konservasi, sektor swasta dan tiap individu untuk turut bersama melindungi satwa endemik ini.

“Lembaga adat dan masyarakat Wehea welcome, mari bergabung bersama kami, ayo kita keroyok bersama lestarikan hutan, kita jaga orangutan kita,” tutup Siang Geah.(*)

Baca Juga: Jangan Takut, Ternyata Makanan-makanan yang Biasa Kita Konsumsi Ini Juga Aman Bagi Kucing Kesayangan

Editor : Agnes

Baca Lainnya