Demi Teman-temannya, Wanita Ini Rela Meloncat dari Ketinggian Ratusan Meter, Tujuannya Mulia

Rabu, 09 Maret 2022 | 10:03
Freepik

Ilustrasi bekal makan

Demi Bisa Antarkan Makan Siang dengan Cepat, Wanita Ini Rela Digantung dari Ketinggian Ratusan Meter

WIKEN.ID -Makan siang bagi para pekerja merupakan hal yang penting dan tak boleh terlewatkan.

Hal ini pula yang membuat wanita ini rela meloncat dari ketinggian ratusan meter demi mengantarkan makan siang.

Sontak saja video aksi seorang wanita yang loncat dari ketinggian 300 meter ini sempat viral di media sosial.

Wanita yang bernama Wan Tiandi ini diketahui sengaja lompat dengan tali bungee jumping setiap jam makan siang.

Hal itu dilakukan Tiandi demi mengantarkan makan siang kepada teman-temannya yang berada di kaki gunung.

Tiandi dikathui bekerja di kawasan wisata di Chongqing, China.

Melansir SCMP via Asia One Rabu (26/6/2019), Wan bekerja di Taman Impian Ordovician di mana salah satu tugasnya adalah mengirim makan siang kepada para koleganya.

Makanan itu terpaksa diantar karena sekitar 200 staf tempat wisata gunung itu tidak diizinkan meninggalkan posnya.

Karena geografis taman, dibutuhkan setidaknya waktu 30 menit untuk berkendara menyusuri jalan untuk turun gunung dan menyampaikan makanan kepada para karyawan.

Youtube Rean Share
Youtube Rean Share

Video aksi seorang wanita yang loncat dari ketinggian 300 meter viral di media sosial.

Jadi untuk mempersingkat waktu, Wan mengatakan dia berinisiatif untuk meloncat dari ketinggian 300 meter untuk mengantarkan makanan kepada teman-temannya.

"Taman kami ini luas. Jika berkendara, akan membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk mengantar makan siang. Sementara dengan bungee jumping hanya butuh dua menit," terangnya.

Wan mengungkapkan sebelumnya, teman-temannya bakal sangat kedinginan dan kelaparan karena mereka baru mendapat makan siang dari rekan yang turun gunung.

Karena itu, dia mulai mendiskusikan masalah itu dengan staf lainnya hingga didapatkan solusi tidak umum supaya teman-teman mereka bisa makan tepat waktu.

Wan menuturkan, transportasi di tempat mereka tidak mudah.

"Ada yang bekerja di tempat yang hanya bisa dilalui dengan melalui jalan sempit," terangnya.

Setelah meloncat dari tebing, teman-teman Wan mengambil kotak makan siang yang dibawa menggunakan tas di pinggangnya.

Dia mengaku menikmati peran itu.

Sebab, dia menikmati tantangan dan adrenalin ketika meloncat ratusan meter ke bawah daripada hanya duduk di kantornya yang berlokasi di puncak gunung.

Sementara rekan-rekannya memuji Wan karena bersedia membawa makanan panas.

"Tidak mudah. Tapi dia bisa membawanya dengan stabil dan cepat," terang salah satu staf.

(*)

Tag

Editor : Pipit