WIKEN.ID- Seorang penumpang selamat maskapai Aeroflot yang terbakar di bandara Moskwa, Rusia, mengungkapkan kekesalan terhadap penumpang lain yang dianggap memperlambat penyelamatan.
Mikhail Savchenko menumpahkannya dalam unggahan di Facebook. Dia mempertanyakan ada penumpang yang mengambil tas sehingga menghalangi yang lain untuk keluar.
"Saya tidak tahu harus berkata apa kepada mereka yang memilih lari membawa tas. Tuhan yang bakal mengadili mereka," kecamnya dikutip news.com.au Rabu (8/5/2019).
Dia mengunggah sebuah video yang memperlihatkan ada penumpang yang keluar dari pesawat Sukhoi Superjet-100 yang terbakar sambil membawa tas.
Savchenko mengaku tidak bisa memahami mengapa ada orang yang begitu bersikukuh mengambil tas di kabin saat api sudah mulai melalap sayap pesawat.
Meski begitu, dia meminta supaya penumpang yang mengambil tas tidak dipersekusi.
"Pastinya sulit bagi mereka sekarang. Jalan pikiran mereka hanya bisa dipahami ahli," katanya.
Dia kemudian menegaskan ketika kejadian, dia tidak membawa tasnya ataupun duduk di kelas bisnis yang membuatnya bisa lebih mudah menyelamatkan diri.
Savchenko juga menegaskan ketika merekam video momen pesawat Aeroflot terbakar, tidak ada penumpang di dekatnya yang membutuhkan pertolongan.
Lebih lanjut, Savchenko juga mengucapkan terima kasih kepada kru kabin yang sigap membantu. "Tanpa mereka, mungkin bakal lebih banyak korban," ujarnya.
Pesawat itu lepas landas selama 28 menit menuju Murmansk ketika petir dilaporkan menyambar dan membuat pilot harus memutar balik ke Bandara Sheremetyevo Minggu (5/5/2019).
Video yang beredar memperlihatkan seorang penumpang merekam momen ketika api melahap bagian sayap pesawat saat mendarat darurat. Sebanyak 41 dari 78 orang dilaporkan tewas.
Media setempat mengutip pilot Denis Evdokimos yang menyatakan dia sudah melakukan semua prosedur yang diperlukan untuk pendaratan darurat.
Dia dilaporkan memutuskan tidak membuang bahan bakar yang merupakan kebiasaan ketika pesawat harus mendarat darurat demi mencegahnya terlalu berat.
Evdokimos mengaku dia tidak paham mengapa pesawat bisa mendarat keras setelah kehilangan komunikasi akibat disambar petir.
Juru bicara komite investigasi Svetlana Petrenko berkata pihaknya melihat ada tiga kemungkinan penyebab pesawat jatuh: ketidakmampuan pilot, kesalahan perangkat, hingga cuaca buruk.
(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesaksian Penumpang Aeroflot: Tuhan Bakal Mengadili Mereka yang Pilih Ambil Tas"