WIKEN.ID-Tri Retno Prayudati atau yang akrab disapa Nunung menjadi salah satu komedian wanita Tanah Air.
Namanya dikenal setelah tergabung dalam kelompok lawak Srimulat.
Tidak hanya dalam dunia komedi, Nunung juga pernah menjajal kemampuannya berakting.
Salah satunya lewat sinetron Si Doel Anak Sekolahan.
Di tengah karirnya yang konsisten di dunia hiburan, Nunung sempat tersandung kasus narkoba.
Dikutip Gridhot dari Kompas.com, Tri Retno Prayudati atau Nunung sempat ditangkap atas penyalahgunaan narkotika jenis sabu pada 2019 lalu.
Nunung akhirnya mempertanggung jawabkan perbuatannya kala itu dan menjalani proses pengadilan.
Nunung memang bukanlah artis yang merasakan kesuksesan instan.
Kisah sukses Nunung menjadi satu di antara pelawak ternama Indonesia saat ini berawal dari hidupnya yang susah.
Baca Juga: Tim Road Bike Indonesia bersorak di Uni Emirat Arab dan Turki
Dikutip Gridhot dari Bangkapos, berangkat dari Srimulat lalu melejit setelah main di Si Doel Anak Sekolahan, nama Nunung sebagai komedian di tanah air tak perlu diragukan lagi.
Sejak main di Si Doel Anak Sekolahan, Nunung pun kerap wara-wiri di layar televisi mulai dari membintangi sinetron, film, iklan sampai jadi pelawak.
Seperti diketahui, dari awal kemunculannya di TV, wanita kelahiran Surakarta ini memang sudah dikenal sebagai komedian wanita dari grup lawak tersohor, Srimulat.
Kini, ia pun dikenal sebagai salah satu komedian favorit masyarakat tanah air.
Bukan tanpa sebab, hal itu karena Nunung dikenal sebagai sosok yang lucu nan menghibur.
Punya popularitas yang tak pernah meredup, di masa lalu, Nunung rupanya pernah melalui jalan yang tidak mudah lho.
Ada banyak pengorbanan dan pengalaman hidup yang cukup pahit bagi Nunung untuk bisa seperti sekarang ini.
Apalagi, Nunung bukanlah berasal dari keluarga yang berkecukupan.
Sejak kecil, Nunung sudah mengerti apa arti kerja keras.
Saat menjadi bintang tamu di program Brownis di TransTV Senin (14/6/2021), Nunung menceritakan bagaimana perjuangan hidupnya.
Nunung mengungkapkan jika dirinya sempat jualan baju batik usai ia menikah.
Hal itu dilakoninya sebagai usaha untuk membantu perekonomian keluarganya.
"Bener, dulu waktu nikah pertama itu bantuin suami jualan batik, ngutang-ngutangin dikampung gitu,' kata Nunung.
Lebih lanjut, Nunung juga menceritakan masa kecilnya yang menjadi penjaga kuburan atau pemakaman umum.
"Jaga makam aku masih kecil malahan, karena rumahku di belakang makam semua," sambungnya.
Nunung kecil saat itu senang jika peziarah memintanya untuk membersihkan makam.
Setelah itu, Nunung menunggu upah atas kerjanya.
"Lumayan duitnya, bersihin makam, cabutin rumput, nyapu-nyapu dapat uang," sambung Nunung.
Dari hasil pencahariannya di pemakaman umum, Nunung bisa membantu orangtuanya membeli bahan baku makanan.
"Itu membantu banget," bebernya.
"Aku kerja di makam, mata pencarian, apalagi lebaran banyak yang ziarah,"
"Bantu banget untuk beli beras, bantu banget," tandasnya.(*)