WIKEN.ID -Apakah hal yang selama ini menjadi mimpi buruk Anda?
Rasanya siapapun dibuat ketakuran setelah tahu lalat parasit botfly.
Diketahui,lalat parasit botfly bertelur parasit yang dapat menginfeksi hewan berdarah panas.
Nah, tanpa terkecuali manusia.
Baca Juga:Bingung dengan Suara Berdenging, Petani Madu Ini Panik Celananya Jadi 'Sarang' Lebah
Bayi larva akan tinggal di dalam tubuh inang sampai cukup matang untuk keluar dari daging inangnya guna melanjutkan hidupnya.
Lalat ini dapat ditemukan di seluruh Amerika dan masa hidup lalat ini cukup pendek yakni hanya mencapai 12 hari.
Masa hidup yang sangat singkat ini disebabkan oleh fakta bahwa lalat botfly tidak memiliki mulut yang fungsional.
Karena itu, mereka tidak dapat memberi makan dan bertahan hidup.
Baca Juga:Si Kecil Suka Menyiksa Binatang, Apakah Benar Kelak Dia akan Jadi Pembunuh?
Pada dasarnya, lalat botfly dilahirkan tanpa tujuan lain selain untuk kawin, berkembang biak, dan mati.
Kehidupan singkat mereka memungkinkan hanya sedikit peluang untuk kawin dan bertelur.
lih-alih diletakkan langsung pada inang, telur-telur lalat akan ditransfer ke inangnya melalui pembawa, biasanya nyamuk atau lalat lain.
Baca Juga:Viral Video Upsize Gelas di Kedai Kopi Ternyata Takaran Isinya Sama Saja, Netizen: S3 Marketing!
Lalat botfly betina menempelkan beberapa telurnya sendiri kepada serangga lain dengan zat lengket seperti lem.
Saat serengga itu menempel pada hewan berdarah panas atau manusia untuk makan, suhu hangat akan sebabkan telur-telur menetas dan jatuh ke kulit.
Siklus hidup kotor yang aneh
Larva lalu akan tinggal di bawah daging inang selama tiga bulan.
Sambil makan dan tumbuh, keberadaan larva ini menyebabkan peradangan.
Pada tahap ini, larva memakan reaksi tubuh inang terhadapnya, yang dikenal sebagai "eksudat."
Pada dasarnya hanya protein dan puing-puing yang jatuh dari kulit ketika Anda memiliki peradangan.
Tapi kengerian parasit tidak berhenti di situ. Ketika larva terus mengunyah dan tumbuh, ia mengalami tiga tahap - disebut "instar" - di antara moltsnya.
Tetapi tidak seperti cangkang keras khas yang diproduksi oleh beberapa reptil dan serangga, pergantian larva memiliki tekstur yang lembut.
Pada akhirnya, ia dicampur dengan eksudat dan dikonsumsi oleh larva.
Mereka memakan kulit-kulitnya sendiri.
Tapi percaya atau tidak, siklus hidup parasit botfly bukanlah rencana jahat untuk menyerang binatang dan akhirnya mengambil jiwanya.
Baca Juga:Kabar Bahagia! Bripda Puput Kini Sedang Hamil Anak dari Ahok, Zaskia Adya Mecca: Sehat-sehat Bumil
Ini hanyalah taktik bertahan hidup bagi serangga.
Yang lebih mengejutkan, larva tidak mematikan bagi inangnya.
Faktanya, luka di sekitar lubang yang digali oleh larva kan sembuh sepenuhnya dalam beberapa hari atau minggu setelah mereka keluar dari lubang kulit.
Beberapa kasus ditemukan pada manusia.
Namun perjalanan bayi botfly ke masa dewasa tidak berakhir di sana.
Dalam beberapa jam setelah meninggalkan inangnya, larva berubah menjadi puparium.
Yakni suatu tahap perkembangan botfly yang tidak makan, masih seperti kepompong.
Pada titik ini, serangga telah membungkus dirinya sendiri dan tumbuh dua jumbai.
Sampai setelah dua minggu yang hangat di dalam kepompong, seekor lalat botfly dewasa tumbuh.
Artikel ini pernah tayang di Intisari dengan judulTemui 'Alien' di Kehidupan Nyata, Parasit yang Bisa Menembus Kulit Manusia Ini