Kebiasaan Sebelum Tidur Ini, Imbasnya Berat Badan hingga Penyakit Berbahaya Siap Mengintai
WIKEN.ID -Diabetes dapat menyerang siapa saja tanpa memandang usia dan jenis kelamin.
Hal tersebut disebabkan oleh peningkatan kadar gula darah yang dapat memicu beberapa gejala yang tidak diinginkan dan dapat mempengaruhi kesehatan.
Beberapa gejala utama diabetes, antara lain sering buang air kecil, rasa haus berlebihan, kelelahan, penurunan berat badan, penglihatan kabur, penyembuhan luka lambat, sensasi terbakar di berbagai bagian tubuh, dan lain-lain.
Penyakit diabetes merupakan salah satu yang paling sering menyerang tubuh kebanyakan masyarakat Indonesia.
Indonesia sendiri termasuk peringkat 5 dunia yang masyarakatnya terkena penyakit diabetes.
Berat badan yang berlebih juga dapat mengakibatkan penyakit diabetes.
Pencegahan diabetes dapat dilakukan dengan pola makan dan tak sembrangan konsumsi minuman.
Selain itu, diabetes juga dapat dicegah dengan berolahraga.
Namun, ada juga kebiasaan sehari-hari yang harus diperhatikan.
Salah satunya itu tidak mengubah jam tidur anda.
Ya, mengubah jam tidur ternyata dapat membuat berat badan naik dan menyebabkan penyakit diabetes bersarang di tubuh.
Kok bisa ya?
1. Gangguan Hormon
Masalah yang akan muncul saat adanya perubahan waktu tidur adalah gangguan hormon.
Pada malam hari saat anda tidur, tubuh akan memproduksi hormon krtisol.
Hormon kortisol tersebut akan bermanfaat agar tetap terjaga pada siang hari. Selain itu, hormon tersebut juga berpengaruh pada pertumbuhan massa otot.
Bila kekurangan hormon ini, tentunya pada siang hari rasa kantuk akan muncul. Tapi sayangnya, tidur di siang hari tidak membuat tubuh menghasilkan hormon kortisol.
Kondisi tersebut juga akan menghambat proses pertumbuhan.
2. Kegemukan
Saat pola tidur berubah, anda bisa mengalami kekurangan waktu tidur di malam hari yang menyebabkan munculnya hormon penyebab kegemukan.
Hormon tersebut akan membuat adnda merasa lapar pada siang hari, hingga makan dalam jumlah berlebihan.
Bahkan hormon tersebut akan menghasilkan rasa kantuk setelah perut penuh.
Baca Juga: Ngaku Ogah Nikah Lagi, Rupanya Thomas Djorghi Incar Mantan Ariel NOAH: I Love You!
Selain itu, berkurangnya pembentukan massa otot seperti penjelasa sebelumnya, bisa membuat lemak meningkat.
3. Tingkatkan Risiko Penyakit Radiovaskuler
Tidur tidak teratur juga menjadi penyebab munculnya masalah pada jantung.
Bahkan dalam sebuah penelitian baru, perubahan pola tidur bisa menyebabkan meningkatnya kadar lemak dalam darah.
Selain itu, tidur pada waktu selain malam hari akan menganggu metabolisme tubuh pada siang hari.
Kondisi itu akan membuat lemak muncul berlebih dan bisa menyebabkan penyumbatan pembuluh darah dan tekanan darah tinggi.
Karena itu, perubahan waktu tidur ini bisa menjadi penyebab munculnya beragam penyakit kardiovaskuler.
4. Diabetes Mellitus
Masalah diabetes millitus juga bisa muncul karena waktu tidur yang tidak teratur.
Waktu tidur yang tidak normal akan membuat kadar gula dalam darah meningkat.
Komponen penyeimbang gula darah biasanya diproduksi tubuh saat tidur di malam hari.
Bila waktu tidur di malam hari berkurang, anda akan kekurangan komponen penyeimbang gula darah.
Kondisi itu akan memicu munculnya penyakit diabetes millitus. Karena itu, penting untuk mengatur waktu tidur dengan baik.
Artikel ini telah tayang di Bobo.grid.id dengan judul Bahaya Terlalu Sering Ubah Jam Tidur, Sebabkan Kegemukan hingga Diabetes