Imbas Video Asusila 19 Detik, Gisel Ngaku Reputasinya Kini Hancur Bernatakan, Sering Dapat Penghakiman: Kehidupan Aku Cacat!
WIKEN.ID -Siapa sih yang tak kenal dengan sosok Gisella Anastasia?
Tak dipungkiri lagi jika kehidupan Gisel memang tak pernah luput dari sorotan.
Usai bercerai dari Gading Marten, Gisel pun selalu menjadi perhatian publik.
Apalagi sejak video asusilanya beredar di media sosial beberapa waktu lalu.
Gisel mengaku kasus video asusila itu telah merusak sebagian hidupnya.
Dalamtayangan YouTube Denada, Gisel pun mengaku semenjak kasus tersebut, dirinya selalu menjadi sorotan publik.
Gisel juga membahas status dan posisinya sebagai ibu dari putri semata wayang.
Sebagai salah satu selebriti tanah air, Gisel sadar betul anaknya yang masih berusia 5 tahun itu dicintai banyak orang.
Baca Juga: Kerap Berpakaian Seksi, Millendaru Dibilang Cowok Banget Sama Warganet Gara-gara Pamer Tubuhnya Ini
"Sekarang tuh ya, semua mata tertuju ke kamu, siapa sih yang nggak kenal Gisella Anastasia,"
"Orang-orang pada lihat kamu adalah Gisel, dan kamu adalah ibunya Gempi,"
"Ada beban nggak sih di kamu, sebagai seorang ibu dari anak yang begitu dicintai semua orang," tanya Denada.
Gisel membenarkan pertanyaan dari Denada.
"Apalagi kehidupan aku juga nggak mulus,"
"Kalau bisa dibilang, ada cacat yang begitu besar. "
"Kadang-kadang lucu banget ngimbanginnya."
"Saat anaknya dicintai semua orang, emaknya dibetein hampir kebanyakan orang-orang, apalagi ibu-ibu gitu ya," ungkap Gisel.
"Aku tuh kayak ditodong, kamu tuh bukan contoh yang baik, kayak banyak penghakiman dari mana-mana," sambungnya.
Hal tersebut dirasa Gisel sangat berat.
"Aku ngerasa untuk sekarang, nggak bangga sih sama yang udah kulakuin,"
"Cuma dari proses itu, aku penginnya jadi pembelajaran dan aku akan berusaha jadi ibu yang terbaik bagi dia," papar Gisel lagi.
Yang terpenting bagi kekasih Wijin itu, ia ingin selalu berusaha untuk jadi versi terbaik dirinya bagi Gempi. (*)
Baca Juga: Perkara Cakaran Kucing Terpaksa Cangkok Kulit, Bisa Sebabkan 3 Penyakit Mematikan, Loh!