Jadi pewaris harta ratusan triliun dan kini miliki jabatan mentereng, putra konglomerat ini justr miliki gaya hidup sederhana
WIKEN.ID-Jadi salah satu anak dari orangtua kaya raya, banyak yang memilih untuk menikmati kemewahan yang sudah ditawarkan.
Seperti berbelanja sesukanya, berpergian ke tempat-tempat menarik dan bahkan ada yang tak jarang berfoya-foya demi sesuatu yang sebenarnya tak terlalu penting.
Namun berbeda dengan anak dari bos salah satu perusahaan besar di Indonesia.
Yakni bos dari PT Djarum, putra dari Robert Budi Hartono, Armand Wahyudi Hartono.
Bergelimang harta dan sukses seperti sang ayah, ia justru miliki gaya hidup sederhana.
Kini ia menjadi Wakil Presiden Direktur bank terbesar di asia yakni BCA.
Memiliki ayah dengan total kekayaan lebih dari Rp 235 triliun, membuat Armad tidak ongkang-ongkang kaki.
Ia tak mau kalah bahkan diketahui kekayaannya kini lebih dari Rp 113 triliun hampir menyamai sang ayah.
Sehari-hari Armand juga tidak boros dalam menggunakan uang dan fasilitas yang ia miliki.
"Saya selalu berusaha hemat. Mulai dari hal kecil seperti listrik,kita bisa saving. Nyalain AC sebentar saja. Kalau sudah dingin, begitu mau tidur, AC kita matikan."
"Kan yang paling penting pas mau tidur saja, di tengah-tengah panas dikit tidak apa-apalah," kata Armand.
Menurut Armand,menghamburkan uang yang dimilikinya berarti tak ada manfaatnya.
Salah satu prinsip Armand adalah SRI (Simpanan, Riset dan Investasi).
Armand mengaku sangat menjunjung tinggi menabung atau menyimpan uang sebelum berinvestasi.
"Kita harus punya simpanan, tabungan. Tabung dulu saja sembari melakukan riset kira-kira investasi apa yang aman dan menguntungkan. Setelah itu baru coba investasi," lanjutnya.
Saat bekerja di kantor pun Armand tidak menjaga gengsinya sama sekali.
Meski dia berada di posisi tinggi, Armand tidak ragu untuk tetap makan di kantin.
"Gaya hidup juga harus dijaga, sederhana saja. Sehari-hari di kantor ya saya makan di kantin lho. Kalau ada nasabah besar yang potensial atau rekan bisnis datang berkunjung, baru saya ajak makan di tempat yang bagus, bukan di kantin," kata Armand sambil tertawa.
Armand sendiri masih memegang teguh filosofi Jawa karena dia besar di lingkungan orang-orang Jawa.
"Wong Jowo itu ngerti namanya cukup. Kita tidak perlu menunjukkan kalau usaha (bank) milik kita besar. Cukup tunjukkan kalau kita bisa menjadi institusi yang sehat dan terpercaya," pungkasnya.(*)