Kenali 4 Penyakit Kucing yang Membahayakannya, Apa Saja?

Minggu, 28 November 2021 | 09:44
www.petmd.com

Memelihara kucing di rumah perlu ketelitian terutamaa masalah kesehatannya.

WIKEN.ID - Memelihara kucing di rumah memiliki banyak manfaat, salah satunya adalah mengurangi stres serta menjadikan hidup pemiliknya lebih bahagia.

Memelihara kucing di rumah sebenarnya tidaklah sulit.

Memelihara kucing di rumah perlu ketelitian terutamaa masalah kesehatannya.

Semua jenis kucing wajib divaksin, baik kucing rumahan maupun kucing yang tinggal dalam populasi besar seperti tempat penampungan hewan Vaksin kucing berguna untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah terinfeksi suatu agen patogen.

Vaksin untuk kucing ditujukan untuk melawan virus pembawa penyakit dan ada juga vaksin untuk mencegah penyakit akibat infeksi bakteri tertentu.

Jika pada manusia, satu vaksin biasanya bertujuan untuk melawan satu jenis penyakit, pada kucing berbeda.

"Saat ini kebanyakan vaksin untuk kucing yang beredar di Indonesia adalah satu injeksi vaksin untuk imunisasi berbagai penyakit sekaligus. Jadi satu kali suntik berisi beberapa penyakit," ujar dokter hewan Yeremia Yobelanno Sitompul, M.Sc, dosen Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Undana, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) sekaligus praktisi hewan kesayangan dan eksotik yang dikutip dari wawancara Kompas.com.

Namun yang jelas, kata Yeremia, ada yang disebut vaksin utama (core vaccine) dan vaksin tambahan (non-core vaccine).

"Vaksin utama (core vaccine) itu untuk penyakit-penyakit yang penyebarannya cepat, mematikan, hingga bersifat zoonosis atau manusia dapat tertular" ungkapnya

Beberapa penyakit mematikan yang umum dialami kucing dan memerlukan core vaccine antara lain calici atau feline calicivirus, feline herpesvirus, feline panleukopenia virus, dan rabies.

Baca Juga: Rumah Bau Kencing Kucing? Bersihkan dengan 5 Cara Mudah Ini!

Berikut 4 penyakit mematikan yang umum menyerang kucing.

1. Calici atau feline calicivirus

Feline calicivirus merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas dan mulut.

Penyakit ini disebabkan oleh virus dari famili caliciviridae.

Calici merupakan salah satu jenis flu kucing yang paling sering menyerang kucing selain feline herpesvirus (FHV).

Feline calicivirus dapat masuk ke tubuh melalui mata, hidung, dan mulut ketika si pus tidak sengaja menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus.

Penularan pun relatif sangat cepat, dengan masa inkubasi 2-4 hari.

Saat virus calici masuk ke dalam tubuh, selanjutnya virus akan memperbanyak diri pada sel epitel di saluran pernapasan, konjungtiva (lapisan tipis di area mata), lidah, dan paru-paru.

Nah, pencegahan terbaik untuk menghindari infeksi virus calici adalah dengan melakukan vaksinasi.

2. Feline herpesvirus Feline herpesvirus (FHV)

FHV merupakan penyakit yang menyerang saluran pernapasan atas kucing.

Dilansir icatcare.org, FHV merupakan virus yang sangat menular dan merupakan penyebab utama infeksi saluran pernapasan atas atau flu kucing.

Virus ini dapat ditularkan antar kucing melalui: Kontak langsung, termasuk air lius, sekresi mata, atau hidung.

Menghirup droplet atau percikan yang keluar saat bersin.

Baca Juga: Suka Pelihara Kucing? Ini Alasan Mengapa Si Pus Harus Divaksin

Berbagi mangkuk makanan

Lingkungan yang terkontaminasi, termasuk perlengkapan tempat tidur.

Penting diketahui, setelah kucing terinfeksi FHV, secara efektif dia akan menjadi pembawa virus seumur hidup.

Ini karena virus tetap berada di sel-sel saraf.

Beberapa kucing dapat melepaskan virus, terutama saat sistem kekebalan kucing ditekan.

Beberapa gejala khas kucing terinfeksi FHV antara lain mengalami konjungtivitas, bersin, radang tenggorokan, lesu, demam, dan kadang-kadang batuk.

Gejala itu bisa muncul dalam beberapa hari atau beberapa minggu setelah terinfeksi.

3. Feline panleukopenia virus

"Feline panleukopeniavirus (FP) menyerang saluran pencernaan, sistem imun, hingga sistem saraf kucing," kata Yeremia.

Dilansir Avma.org, di masa lalu FP adalah penyebab utama kematian pada kucing. Penyakit ini dapat dikendalikan setelah adanya vaksin.

Sama seperti Feline herpesvirus (FHV), FP juga merupakan penyakit virus yang sangat menular antar kucing.

Kitten atau anak kucing dan kucing yang tidak divaksinasi paling berisiko terkena penyakit FP, meski tidak menutup kemungkinan virus ini menginfeksi kucing dari segala usia.

Virus ini menginfeksi dan membunuh sel-sel dengan sangat cepat, seperti sel di sumsum tulang, usus, dan janin yang sedang berkembang.

Baca Juga: Bisa Menjangkiti Manusia, Kutu Kucing Harus Segera Diobati!

4. Rabies

"Kucing itu juga hewan penular rabies.

Menurut website Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika justru (rabies) lebih sering ditemukan pada kucing dibanding anjing," ungkap Yeremia.

Rabies merupakan penyakit yang dapat berpindah dari hewan ke manusia serta dapat mengakibatkan koma hingga kematian.

Anjing lebih dikenal sebagai penyebar penyakit ini, padahal gigitan maupun cakaran kucing yang dibarengi dengan masuknya virus rabies lewat luka tersebut juga dapat mengakibatkan timbulnya rabies pada manusia.

Oleh karena itu, beberapa negara atau daerah dengan populasi kucing yang banyak mewajibkan pemberian vaksin rabies pada kucing.

Vaksinasi ini dapat mencegah munculnya penyakit rabies, termasuk pada manusia.

Di luar keempat vaksin utama tersebut, terdapat vaksin kucing tambahan atau disebut non core vaccine yang hanya diberikan sesuai rekomendasi dokter, tergantung tinggi tidaknya kasus penyakit di suatu daerah, yaitu: Feline leukemia virus (FeLV), yakni penyakit serius akibat infeksi virus yang belum ada obatnya.

Baca Juga: Lindungi Peliharaanmu, Kucing Lebih Tahan Digigit Ular daripada Anjing, Simak Alasannya

Virus ini menyebar dari kucing ke kucing melalui kontak dengan air liur, feses, urine, dan susu yang dikonsumsi secara bersamaan.

Bordetella, vaksin kucing yang bertujuan mencegah infeksi bakteri yang menyerang sistem pernapasan atas.

Bordetella dapat menyebabkan kucing bersin dan belekan. Feline immunodeficiency virus (FIV), vaksin kucing ini dapat meminimalisir munculnya penyakit yang berhubungan dengan immunidefisiensi.

Klamidia, yakni infeksi bakteri yang menyebabkan konjungtivitis pada kucing serta infeksi saluran pernapasan atas.

Setelah memberikan vaksin kucing di atas, kamu dapat berkonsultasi dengan dokter tentang jadwal pemberian booster atau imunisasi tambahan. (*)

Editor : Alfa